Antisipasi Virus Corona di DKI
Cerita PPSU Tetap Bekerja di Tengah Wabah Corona, Jam Kerja Diperpendek Namun Lebih Berdebar
Adzan Subuh belum berkumandang, Rachmat (35) sudah terjaga untuk segera bekerja, meninggalkan istri dan anaknya yang masih terlelap.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
Bila biasanya mulai Pukul 05.00 WIB hingga 14.00 WIB, maka saat ini hanya bekerja dari Pukul 05.00 WIB hingga Pukul 10.00 WIB.
Namun, jika harus memilih, ia lebih baik bekerja seperti biasanya kendati sampahnya jauh lebih banyak dan jam kerja panjang.
Sebab, saat ini yang dihadapinya adalah virus yang tak bisa dilihatnya.
Apalagi, pekerjaanya berkaitan dengan sampah, debu dan kotoran. Membuat virus jadi lebih riskan datang.
"Kita tetap waspada juga, meski kerja ada pengurangan waktu. Karena ini adalah virus corona tidak pandang bulu, mau muda dan tua," kata Rachmat.
Selama bekerja, perlengkapan diri Rachmat dan petugas PPSU saat ini memang lebih lengkap.
Mereka mengenakan masker dan sarung tangan.
Kata Rachmat, suhu tubuh mereka juga dipantau setiap harinya sebelum melakukan absensi di kantor kelurahan.
"Untuk vitamin kita beli. Paling untuk cek suhu badan sudah ada di kantor. Setiap kita ke kantor disediakan tempat cuci tangan, lalu di cek suhu badan baru kita ke dalam ruangan kantor untuk absensi," tuturnya.
Setelah jam kerja selesai, para PPSU, termasuk Rachmat diimbau untuk segera pulang ke rumah.
Dirinya diwajibkan untuk membersihkan badan terlebih dahulu, termasuk langsung merendam pakaian dinasnya sebelum berkumpul dengan keluarga.
"Saat kita sudah di rumah, tetap di monitor kondisinya melalui handphone," kata Rachmat.
Sebagai orang yang tetap harus bekerja di saat seperti ini, Rachnat juga ikut mengimbau kepada masyarakat untuk mendukungnya dengan tetap berada di rumah.
"Karena kami memang sudah jadi tugasnya untuk menjaga kebersihan dengan tetap menjaga kesehatan dan menjaga jarak selama bertugas," ucapnya.