TERUNGKAP Siasat Licik Dukun Cabuli Wanita & Anaknya Belasan Kali, Korban Tak Tahan Tanggung Derita
Rumah korban dan terduga pelaku tak jauh dengan rumah kontrakan tersangka di kawasan Kecamatan Cihideung, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok lelaki berinisial UJ (55) yang mengaku sebagai orang pintar, diamankan polisi karena diduga telah menggagahi ibu dan anak yang merupakan pasiennya.
Aksi UJ itu terbongkar karena adanya laporan dari korban berinisial B (38) dan anak kandungnya, M (14) siswi SMP.
Rumah korban dan terduga pelaku tak jauh dengan rumah kontrakan tersangka di kawasan Kecamatan Cihideung, Tasikmalaya, Jawa Barat.
TONTON JUGA:
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, melalui Kasatreskrim, AKP Yusuf Ruhiman, di Mapolresta, Selasa (24/3), mengungkapkan, terbongkarnya kasus asusila tersebut setelah ada laporan dari warga dan korban.
• Sebelum Positif Terinfeksi Corona, Bupati Karawang Sempat Sesak & Tak Sanggup Lanjutkan Sambutan
"Awalnya kami mendapat info dari warga. Kemudian kedua korban pun resmi mengadu bahwa mereka telah jadi korban asusila UJ setiap kali disuruh datang lagi," kata Yusuf.
Senin (23/3) malam UJ berhasil digelandang dari rumahnya. Dia diperiksa di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim hingga dini hari.
"UJ akhirnya ditetapkan sebagai tersangka setelah mengakui segala perbuatannya, yaitu menggagahi ibu dan anak sekaligus," ujar Yusuf.
• Jeritan Pilu Anak Dirudapaksa Ayah Selama 13 Tahun: Saya Pengen Bebas, Ibu Juga Sering Dipukuli
Siasat licik pelaku
Aksi pencabulan UJ itu dilakukan mulai Januari hingga Maret 2020.
"Korban B mengaku sudah belasan kali harus menerima kelakuan bejat UJ yang kesehariannya buruh serabutan itu. Sedangkan M, anaknya, diduga sudah tak terhitung lagi saking seringnya datang untuk berobat atas permintaan tersangka," kata Kasatreskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Yusuf Ruhiman, di Mapolres, Selasa (24/3/2020).
Yusuf menjelaskan, UJ menggunakan siasat liciknya dengan cara meminta kedua korban datang lagi sebagai upaya pengobatan bertahap.
"Sehingga menurut pengakuan kedua korban, keduanya seperti sudah terjebak dalam tahapan pengobatan. Kalau tidak dilanjutkan, ada kekhawatiran tidak akan sembuh," ujar Yusuf.
• Curhat Pilu Dokter Kekurangan APD Saat Tangani Pasien Virus Corona: Ini Benar-benar Tantangan!
Korban tak tahan tanggung derita