Virus Corona di Indonesia
Cerita Dokter di Surabaya Tak Sengaja Tertular Covid-19, Sekarang Sudah Sembuh
Cerita ini mungkin akan membuat orang membuka mata, bahwa virus corona atau Covid-19 bisa menulari siapa saja, dan caranya tak pernah disangka.
TRIBUNJAKARTA.COM, SURABAYA - Cerita ini mungkin akan membuat orang membuka mata, bahwa virus corona atau Covid-19 bisa menulari siapa saja, dan dengan cara yang tak pernah disangka.
Sohibul hikayah adalah Markus, dokter PPDS anastesi di RSUD dr Soetomo Surabaya.
Dokter Markus memberikan pemaparan lewat televisi saat jumpa pers update perkembangan kasus Covid-19 di Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Selasa (24/3/2020) petang.
Menurut data terbaru per Rabu (25/3/2020), jumlah kasus pasien positif corona secara akumulatif di Jawa Timur mencapai 51 orang, dan meninggal dunia 1 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada Selasa petang itu menyampaikan kabar baik.
Saat itu sebanyak 5 orang dari yang sudah terkonfirmasi positif virus corona berhasil sembuh.
“Dari 51 pasien yang sudah positif, alhamdulillah ada lima dari mereka sudah terkonversi negarif," ucap Khofifah.
"Artinya sudah mereka berlima sudah sembuh. Satu di Malang, dan 4 orang di Surabaya,” kata Khofifah.
Saat konferensi pers itu Khofifah menampilkan video testimoni dari salah satu pasien positif Covid-19 yang sudah dipastikan sembuh oleh tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya.
Dialah dokter Markus dan mendapat kesempatan bercerita.
Ia secara tak sengaja sempat berinteraksi dengan orang yang sebelumnya sudah positif Covid-19.
Interaksinya sangat sederhana dan tak pernah terpikirkan sebelumnya.
Tak sengaja dokter Markus lewat di hadapan pasien positif corona yang baru keluar dari kamar mandi.
Kebetulan, pasien tersebut batuk dan dengan kondisi tanpa mengenakan masker.
“Saya merupakan salah satu pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh," cerita dokter Makrus.

"Untuk itu saya ingin berterima kasih pada Gubernur Jatim beserta jajaranya melalui satgas Covid-19 Jatim," sambung dia.
Ucapan terima kasih juga ia sampaikan untuk guru-gurunya di Departemen Anestesi RSUD dr Soetomo.
Tak terkecuali kepeda tim PINERE dan juga Dirut Rumah Sakit Dr Soetomo.
"Mereka telah membantu saya dan telah merawat saya dengan luar biasa," ungkap dia.
"Sehingga saat ini saya boleh keluar rumah sakit. Saya dinyatakan sembuh dari virus Covid-19,” beber dokter Markus dalam video yang ditayangkan dalam jumpa pers itu.
Ia berharap apa yang diupayakan bersama dalam Gugus Tugas tersebut bisa terlaksana.
Seperti mengaktifkan Rumah Sakit Menur sebagai rumah sakit khusus untuk menangani Covid-19 di Surabaya.
“Besar harapan saya segera dilakukan tes massal sehingga masyarakat boleh tahu, boleh mempunyai tanggung jawab lebih jika dikatakan positif yaitu mereka akan isolasi diri di rumah dan tak menularkan ke orang lain,” tegasnya.
Dokter Markus juga meminta agar alat alat medis segera disiapkan untuk menghadapi infeksi yang mengarah ke gejala yang berat.
Tak kalah penting, ia meminta masyarakat untuk bersama sama meningkatkan kesadaran untuk menerapkan social distancing, menjaga diri dengan tidak ikut berkerumun.
Selain itu menjaga diri melalui isolasi diri di rumah, sehingga tidak menyebarkan virus yang potensial berbahaya bagi orangtua atau orang memiliki banyak penyakit.
Secara khusus, dokter Markus meminta kepada Gubernur Jatim, juga Satgas Covid-19 untuk menyediakan rumah singgah buat para tenaga medis.
"Supaya kami tidak khawatir ketika bekerja pulang dan membawa virus itu kemudian menulari keluarga kami,” ucap dia.
51 Positif Virus Corona di Jatim
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah juga menyampaikan, bahwa kasus Covid-19 di Jawa Timur kembali bertambah.
Per hari ini, Selasa (24/3/2020), total ada sebanyak 10 kasus tambahan untuk covid-19 positif.
Sehingga sampai malam ini ada sebanyak 51 kasus positif covid-19 di Jawa Timur. Dari jumlah tersebut dua orang diantaranya meninggal.
“Sesuai dengan pengumuman pemerintah pusat, Jatim hari ini ini terkonfirmasi ada tambahan 10 positif covid-19,” ucapnya.
“Dari tambahan sepuluh kasus positif corona tersebut tersebar di 5 Magetan, 2 di Surabaya, 2 di Sidoarjo, 1 Kota Malang. Dengan tambahan 10 positif ini total di Jatim ada sejumlah 51,” imbuh Khofifah.
Selain tambahan kasus positif Covid-19, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) ada tambahan menjadi 142 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) bertambah menjadi 2003 orang.
Data tersebut merupakan data update yang dilakukan hingga sore ini pukul 16.00 WIB.
“Berikutnya saya ingin sampaikan juga dari data ini ada dua pasien yang meninggal. Satu di Malang satu di Surabaya,” kata Khofifah.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah bahwa ada peningkatan jumlah ODP dan PDP hal tersebut karena adanya penamambahan kasus dari tracing yang dilakukan secara cepat oleh Gugus Tugas Jatim.
Dikatakan Khofifah bahwa tidak semua ODP Covid-19 tidak dirawat di rumah sakit. Melainkan ada yang melakukan isolasi secara mandiri.
Sedangkan yang PDP mereka sebagian besar dirawat di rumah sakit yang tersebar di Jawa Timur.
Terkait orang terkonfirmasi positif covid-19 yang meninggal dunia, dikatakan Ketua Gugus Tugas Kuratif Jatim Joni Wahyuhadi bahwa semuanya di atas 50 tahun.
“Kasus orang yang positif covid-19 dan meninggal dunia biasanya cepat meninggalnya karena ada sesuatu yang mendasari,” kata Joni.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Curhat Memilukan Dokter RSUD dr Soetomo yang Sembuh dari Virus Corona: Berawal dari Tak Sengaja