Virus Corona di Indonesia
Pandemi Corona, Omzet Tukang Pijat dan Pedagang Kerupuk Tunanetra Turun Lebih dari 50 Persen
Penurunan jumlah pelanggan pijat yang datang sebenarnya sudah dirasakan para tukang pijat tunanetra sejak awal Maret 2020.
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Tukang pijat, pedagang kerupuk, dan pengamen tunanetra di Jakarta Timur kini kelabakan memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Anggota Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Jakarta Timur, Yogi Madsoni mengatakan pemasukan mereka anjlok usai status Pandemi Corona dinyatakan.
"Informasi dari pemerintah kan Corona menyebar lewat kontak langsung, jadi sekarang yang datang mijat sudah hampir enggak ada," kata Yogi di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (26/3/2020).
Sejumlah temannya yang berprofesi jadi tukang pijat panggilan atau membuka griya pijat sudah dua pekan tak dapat pelanggan.
Penurunan jumlah pelanggan pijat yang datang sebenarnya sudah dirasakan para tukang pijat tunanetra sejak awal Maret 2020.
"Habis pemerintah mengumumkan ada warga yang positif sudah langsung terasa, tapi sekarang makin terasa lagi. Sudah enggak ada lagi yang datang pijat," ujarnya.
• PT KAI Berlakukan Pengembalian Tiket 100 Persen untuk Keberangkatan 23 Maret Hingga 29 Mei 2020
• Tak Ada Blok Khusus Makam Korban Covid-19 di TPU Tegal Alur
Yogi yang berprofesi jadi tukang pijat panggilan menuturkan nasib serupa dialami temannya yang berdagang kerupuk dan ngamen.
Anjuran pemerintah agar warga mengurangi seluruh aktivitas di luar rumah membuat pemasukan mereka terpengaruh.
"Mereka yang dagang kerupuk dan ngamen bukan enggak mau nurutin anjuran pemerintah, tapi kan mereka punya kebutuhan hidup," tuturnya.
Pasalnya dari sekitar 200 lebih anggota Pertuni Jakarta Timur sudah berkeluarga sehingga beban hidupnya lebih tinggi.
Dalam beberapa waktu terakhir, perbincangan mereka kala bertemu dan berkomunikasi tak lepas dari keluhan memenuhi kebutuhan hidup.
"Pemasukan turun lebih dari 50 persen. Sampai tadi juga saya telponan sama teman ya ngobrol ini (pandemi Corona) sampai kapan," lanjut Yogi.