TPU Khusus untuk Jenazah Pasien Corona

BREAKING NEWS TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon Khusus untuk Makamkan Jenazah Pasien Covid-19

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, salah satu pihak yang diajak berdiskusi itu ialah pemuka agama.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Siti Nawiroh
Shutterstock
Ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait tata cara pemakaman atau pemulasaraan jenazah warga yang wafat akibat virus corona (Covid-19).

Update Corona di Jakarta, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, salah satu pihak yang diajak berdiskusi itu ialah pemuka agama.

Sebab, ada perlakukan khusus yang harus diterapkan bagi warga yang wafat akibat terinfeksi virus asal Wuhan, Tiongkok ini.

Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari penularan virus corona agar penyebarannya tak semakin meluas.

"(Kami berkoordinasi) dengan para pemuka agama untuk membuat standar operasinya," ucapnya, Selasa (24/3/2020).

Tak hanya itu, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini juga menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan semua rumah sakit yang menangani pasien terkait corona.

Pasalnya, perlakukan khusus harus dilakukan sejak pasien itu dinyatakan meninggal dunia di kamar isolasi hingga proses pemandian jenazahnya.

"Dari situ akan dilakukan sesuai SOP dan memang perlakukannya kita juga sediakan peti jenazah oleh Pemprov DKI," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sendiri telah menyiapkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon dan Tegal Alur sebagai lokasi khusus untuk memakamkan jenazah warga yang meninggal karena Covid-19.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pemakaman (Dinas Pertamanan dan Hutan Kota) yaitu di Pondok Ranggon, kemudian saat ini dibuka di Tegal Alur," tuturnya.

5 resepsi pernikahan dan dua acara keagamaan dibatalkan di Lubang Buaya

Sebanyak lima acara resepsi dan dua kegiatan Isra Mikraj dibatalkan di wilayah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

Menyusul imbauan Gubernur DKI Jakarta perihal penundaan resepsi pernikahan akibat wabah corona, sejumlah lurah melakukan upaya pemberitahuan ke sejumlah warganya.

Diungkapkan oleh Lurah Lubang Buaya Dede Syaifullah, selama ini ia terus gencar melakukan berbagai cara perihal pencegahan penyebaran Covid-19.

Melalui RT, RW dan pihak lainnya, Dede melakukan imbauan berupa surat maupun melalui pengeras suara agar mengikuti anjuran social distancing atau jarak sosial.

Sejauh ini, ia sudah mencatat ada sejumlah kegiatan yang melapor akan ditunda.

"Tercatat 5 kegiatan hajatan, 2 acara Isra Mikraj, kita imbau untuk di tunda," katanya di Jakarta Timur, Selasa (24/3/2020).

Kendati demikian, ia mengatakan tetap ada satu acara resepsi yang dilangsungkan pada Sabtu (21/3/2020) lalu.

Akhirnya, pihaknya memberikan sejumlah ketentuan sebagai upaya pencegahan.

"Sebagaimana intruksi Gubernur, harus menyediakan ruang isolasi, pengecekan tamu, ketersediaan hand sanitizer dan imbauan untuk menjaga jarak antar tamu. Akhirnya kita batasai dari 400 undangan hanya 100 undangan saja," lanjutnya.

Selain itu, acara tersebut juga dilakukan hanya tiga jam saja guna menjaga keselamatan bersama.

"Selanjutnya kita juga akan melarang penutupan jalan. Selebihnya untuk permasalahan seperti anak-anak yang berkeliaran di warnet maupun rental PS, sejauh ini sudah aman," katanya.

Total 44 Tenaga Medis Ikut Terpapar Corona di Ibu Kota

Jumlah tenaga medis yang ikut terpapar virus corona (Covid-19) kembali bertambah.

Penambahan ini seiring dengan semakin melonjaknya jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus asal Wuhan, Tiongkok ini.

Ketua II Gugus Tugas COVID-19 Prov DKI Jakarta Catur Laswanto mengatakan, ada penambahan dua tenaga medis yang dinyatakan positif terpapar corona.

Ini berarti jumlah tenaga medis yang terpapar virus corona kini berjumlah 44 orang.

"Sampai dengan sekarang tim kesehatan yang terindikasi Covid-19 ada 44 orang," ucapnya, Selasa (24/3/2020).

Sebanyak 44 orang tenaga medis ini merupakan bagian dari 427 pasien yang telah dinyatakan positif Covid-19.

"Total positif per tanggal 24 Maret adalah 427, kemudian kasus meninggal ada 32," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 266 orang masih dalam perawatan, sedangkan 106 lainnya melakukan karantina mandiri.

Jumlah ini bisa saja kembali bertambah, mengingat masih ada 529 pasien dalam pengawasan (PDP) dan 444 orang dalam pemantauan (ODP) di Jakarta.

"PDP kita total akumulasi sejak awal Maret ada 800. Sebanyak 529 masih dirawat dan 271 sudah pulang sehat," tuturnya.

"Untuk ODP total jumlah yang kita pantau samapi sekarang 1.730. Sebanyak 444 orang masih dipantau, sedangkan 1.286 sudah selesai dipantau," sambungnya.

Update Corona di Jakarta: Ada 427 Pasien Positif Covid-19 dan 32 Kasus Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memperlihatkan baju APD yang bakal digunaka para tenaga medis yang menangani pasien terkait virus corona di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2020).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memperlihatkan baju APD yang bakal digunaka para tenaga medis yang menangani pasien terkait virus corona di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2020). (Istimewa Dok Humas Pemprov DKI)

Pemprov DKI Jakarta memastikan setidaknya ada 427 pasien yang telah dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti dalam konferensi pers yang digelar di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

"Data yang sudah kami terima, feedback dari Kementerian Kesehatan, ada total positif per tanggal 24 Maret adalah 427," ucapnya, Selasa (24/3/2020).

Jumlah ini meningkat 71 kasus dibandingkan sehari sebelumnya atau pada Senin (23/3/2020) lalu.

Tak hanya peningkatakan kasus positif, korban meninggal dunia karena wabah corona di Jakarta juga bertambah menjadi 32 orang.

"Kasus meninggal ada 32 dan yang masih dalam perawatan ada 266. Kemudian, yang melakukan self isolation ada 106," ujarnya kepada awak media.

 Cerita PPSU Tetap Bekerja di Tengah Wabah Corona, Jam Kerja Diperpendek Namun Lebih Berdebar

 Cerita Para Pemilik Usaha Terkena Imbas Corona: Tak Menyerah Hingga Coba Jualan Online

Jumlah ini diperkirakan bisa terus bertambah, mengiangat sampai saat ini masih ada 529 pasien dalam pemantauan (PDP) dan 444 orang dalam pengawasan (ODP).

"PDP kita total akumulasi sejak awal Maret ada 800. Sebanyak 529 masih dirawat dan 271 sudah pulang sehat," tuturnya.

"Untuk ODP total jumlah yang kita pantau sampai sekarang 1.730. Sebanyak 444 orang masih dipantau, sedangkan 1.286 sudah selesai dipantau," sambungnya. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved