Antisipasi Virus Corona di DKI

Jeritan Pedagang Kaki Lima di Tengah Wabah Corona: Pemasukan Cuma Separoh, Lebih Sepi dari Lebaran

Pandemi Covid-19 memaksa banyak orang untuk berdiam diri di rumah, tapi di luar sana masih ada pedagang kaki lima harus terus berjualan.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Andi, pedagang bakpau yang tetap berjualan di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, meski karyawan work from home saat ditemui pada Rabu (25/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ketika pemerintah mengeluarkan imbauan work from home imbas wabah virus corona atau Covid-19, banyak pedagang kaki lima masih menyambung hidup di jalan.

Mereka mengejar rezeki demi senyum anak dan istrinya di kampung.

Keselamatan diri pun mau tak mau mereka abaikan meski pandemi Covid-19 turut mewabah dalam senyap.

Mengendarai gerobak motor, Paijo (31) membelah permukiman di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, sembari berjualan bakso.

Masih banyak penjual bakso seperti dia berkeliling seraya mengendarai gerobak motor di permukiman itu.

Kala menepi, Paijo meladeni pesanan beberapa mangkuk bakso dari seorang penjaga di sebuah rumah megah.

Tips Hilangkan Kejenuhan Ala Beto Goncalves: Game Unik, Nonton Film Hingga Baca Alkitab

Semenjak wabah virus menghantui warga Ibu Kota, sudah seminggu lebih dagangan Paijo sepi pembeli.

Bisa dipastikan, itu karena banyak perkantoran yang tutup sementara waktu di kawasan Melawai.

Paijo, pedagang bakso di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, saat ditemui TribunJakarta.com pada Rabu (25/3/2020).
Paijo, pedagang bakso di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, saat ditemui TribunJakarta.com pada Rabu (25/3/2020). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Pihak kantor pun mengambil kebijakan work from home kepada para karyawan.

Banyak karyawan yang bernafas lega bisa kerja dari rumah, tapi tidak dengan Paijo.

Nomor ponselnya tak lagi diganggu oleh para karyawan langganannya.

"Pengaruhnya besar lah, biasanya dapat penghasilan kotor Rp 700 ribu, sekarang hanya Rp 450 ribu," ujar Paijo kepada TribunJakarta.com.

Cerita Siti Sundari, Relawan Asal Depok Rela Rogoh Kocek Pribadi Demi Bantu Warga Hadapi Covid-19

Pria asal Kabupaten Karang Anyar, Jawa Tengah, ini mengaku jumlah porsi bakos yang dibawanya menurun.

Biasanya ia menyediakan 70 tapi turun menjadi 40 porsi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved