Fakta Baru Oknum Pegawai RS Curi 360 Boks Masker, Dijual ke Bogor hingga Uang Dipakai Beli Motor
Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus pencurian masker yang terjadi di RSUD Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM, CIANJUR - Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus pencurian masker yang terjadi di RSUD Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Beberapa waktu lalu, Timsus Reskrim Polres Cianjur telah mengamankan empat pelaku pencuri masker yang tak lain adalah pegawai RSUD Pagelaran sendiri.
Prihatin memang, di tengah kelangkaan masker di pasaran masih ada saja oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.
Pencurian masker tersebut terendus saat pihak rumah sakit tengah menginventarisir gudang penyimpanan.
Direktur RSUD Pagelaran Awie darwizar kaget saat ditelepon stafnya yang mengabarkan ratusan boks masker di gudang hilang pada Jumat (20/3/2020).
Setelah diinventaris, ada 360 boks masker yang tersimpan di 9 karton yang hilang dari gudang penyimpanan.
Awie kemudian melaporkan kejadian tersebut Pemkab Cianjur dan berkoordinasi dengan Polres Cianjuar.
Tak butuh waktu lama, polisi berhasil mengamankan tiga tersangka yang berstatus pegawai rumah sakit serta satu orang sales obat dan alkes.
• Divonis 10 Bulan Bui Setelah Terbukti Cabuli 5 Siswanya, Mantan Kepala SMP di Surabaya: Terima Kasih
Dilakukan Saat Malam Hari
Pencurian telah dilakukan sejak Februari 2020 dan didalangi oleh Isef Suherlan seorang PNS dan pejabat struktural di rumah sakit.
Sedangkan dua tersangka lainnya adalah Rega Nur Farid tenaga honorer dan Yogi Hendra Gunawan sopir ambulans rumah sakit.
Dilansir Kompas.com, aksi pencurian masker itu dilakukan malam hari.
Mereka mematikan CCTV agar tidak terekam dan aksinya tidak diketahui.
Lalu mereka masuk ke gudang penyimpanan masker menggunakan kunci yang dimiliki oleh salah satu tersangka sehingga pintu gudang tidak rusak.
Hal ini yang membuat polisi curiga aksi pencurian melibatkan orang dalam.