Virus Corona di Indonesia
Gubernur Anies Imbau Warga DKI Tidak Bepergian Keluar Kota Termasuk Pulang Kampung
Anies Baswedan mewanti-wanti warga Jakarta yang sedang menjalani work from home alias bekerja dari rumah supaya tidak pergi keluar ibu kota.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mengingatkan warganya untuk tidak pulang kampung dalam waktu dekat.
Anies Baswedan mewanti-wanti warga Jakarta yang sedang menjalani work from home alias bekerja dari rumah supaya tidak pergi keluar ibu kota.
Alasannya agar virus corona atau Covid-19 tidak menyebar ke wilayah lain.
DKI Jakarta diketahui saat ini menjadi kota yang paling terpapar dan menjadi salah satu epicenter penularan Covid-19.
"Secara imbauan saya sudah menyampaikan dua Minggu lalu jangan pulang kampung. Jangan meninggalkan Jakarta demi kebaikan seluruh masyarakat," ucap Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2020).
"Jadi bukan hanya memikirkan diri sendiri tapi juga seluruh masyarakat," tambahnya.
Selain meminta tidak pulang ke kampung halaman, Anies Baswedan juga mengimbau warga menjauhi keramaian atau tidak membuat kegiatan yang melibatkan banyak orang.
Bahkan guna mencegah terjadinya kerumunan orang, Pemprov DKI berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk melakukan penertiban.
Terutama, untuk wilayah yang memang terindikasi punya risiko penularan tinggi.
"Bahkan beberapa tempat-tempat yang kita tahu di situ ada perkumpulan masyakat dari banyak negara itu didatangi diminta untuk mereka untuk tidak melakukan perkumpulan bahkan di tempat risikonya tinggi," kata Anies Baswedan.
893 kasus corona di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto menyebut, terdapat penambahan pasien positif virus corona sebanyak 103 orang.
Sehingga total pasien Covid-19 di Indonesia hingga Kamis (26/3/2020) sebanyak 893 kasus.
Achmad Yurianto menyebut, penambahan pasien positif virus corona didominasi berasal dari wilayah di DKI Jakarta.
"Kita lihat sebarannya memang masih akan didominasi dengan kasus yang kita temukan banyak di DKI (53 kasus)," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (26/3/2020).