Pengendara Ojol Tergeletak di Atas Motor, Bikin Panik Petugas Hingga Panggil Ambulans Darurat

Anggota satpol PP yang melintas pun juga tak berani mendekat, lantaran belum memakai alat pelindung diri (APD).

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dokumentasi Satpol PP Lebak Bulus
Seorang pengendara ojek online tengah tertidur pulas di Jalan Karang Tengah Raya. Warga pun banyak yang menaruh curiga pengendara tersebut terpapar virus pada Kamis (26/3/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wabah pandemi Covid-19 tengah merebak di Ibu Kota, Jakarta.

Warga pun sempat dilanda kepanikan lantaran keberadaan virus corona yang mewabah cepat dalam senyap.

Mereka menjadi serba sensitif terhadap lingkungan akibat ulah virus corona tersebut.

Seperti yang dialami seorang pengendara ojek online yang tengah tertidur pulas di tepi Jalan Raya Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Sedang asyik berada di alam mimpi, warga sekitar yang melihatnya pun menaruh curiga terhadap pengendara itu.

Tak ada yang berani mendekat ke arah pengendara ojek daring yang tidur terlentang itu.

Anggota satpol PP yang melintas pun juga tak berani mendekat, lantaran belum memakai alat pelindung diri (APD).

"Waktu anggota Satpol PP tengah patroli, melihat warga teriak-teriak ada pengendara ojol yang pingsan di motor, warga pun teriak corona," jelas Kasatgas Satpol PP Lebak Bulus, Hamdhan saat dikonfirmasi TribunJakarta.com pada Kamis (26/3/2020).

Hamdhan menambahkan warga awalnya curiga pengendara tersebut terpapar virus Covid-19.

Anggota Satpol PP pun berinisiatif membunyikan sirine untuk membangunkan pengendara motor berjaket hijau khas ojek daring.

Berkali-kali dibunyikan, ia pun tak kunjung terbangun dari alam mimpi.

"Anggota berinisiatif membunyikan sirine kendaraan agar bangun, ternyata beberapa kali dinyalakan tidak bangun-bangun. Baru setelah 15 menit kemudian bangun," tambahnya.

Bahkan, anggota Pol PP sampai menghubungi mobil ambulans gawat darurat.

Namun, pengendara berkemeja biru itu akhirnya pun kaget mendengar bunyi sirine dan terbangun dari tidurnya.

"Pengendara itu kemudian diimbau jangan tidur sembarangan dan membuat resah masyarakat. Ojek online itu langsung pergi tancap gas," pungkasnya.

Pendapatan ojek online turun drastis

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengimbau agar masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

Dengan adanya ajakan untuk belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah dari pemerintah berimbas terhadap mobilitas masyarakat khususnya di Jakarta.

Karena sebagian besar masyarakat melakukan aktivitas di rumah berimbas terhadap pendapatan pengemudi ojek online.

Seorang pengemudi motor ojek online (Ojol), Jack, mengaku sejak work from home dilakukan masyarakat pendapatannya menurun drastis.

Ia mengatakan biasanya dalam satu hari dirinya bisa mengantongi uang Rp 150 ribu dengan menjadi driver Ojol.

Dengan adanya kebijakan work from home kini rata-rata dirinya hanya mengantongi Rp 50 ribu.

Meskipun begitu ia ikhlas.

"Biasanya dapat Rp150 ribu sehari itu bersih, bensin udah kehitung, seminggu terakhir ini rata-rata Rp50 ribu," ucap Jack di sekitar Stasiun Cawang, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2020).

Mengenai virus corona, dirinya pun sebetulnya khawatir.

Namun, ia belum bisa mencari pekerjaan lain yang bisa dilakukannya di rumah sehingga tetap menekuni profesinya sebagai pengemudi ojek online.

Ia berharap pemerintah segera bisa menanggulangi penyebaran virus corona sehingga keadaan bisa kembali normal.

Nestapa ojek online

Seluruh murid sekolah baik negeri atau pun swasta diliburkan dari kegiatan belajar mengajar (KBM) hingga tanggal 28 Maret 2020 mendatang.

Kebijakan tersebut, tertuang di dalam surat edaran Wali Kota Depok Mohammad Idris nomor 443/132-Huk/Dinkes yang berisi tindak lanjut pencegahan penyebaran virus corona.

Tak hanya sekolah, beberapa kampus di Kota Depok pun telah lebih dulu meliburkan mahasiswanya untuk sementara waktu.

Meski sejumlah kalangan menyambut baik kebijakan tersebut, namun tidak bagi mereka yang mencari nafkah di jalanan setiap hari dan mengandalkan penghasilannya dari para murid sekolah dan mahasiswa.

Seperti pengemudi ojek daring, mereka mengeluhkan pendapatannya menurun drastis lantaran sepinya penumpang setelah kebijakan ini diterapkan.

Nurdin (47) salah seorang pengemudi ojek yang TribunJakarta.com jumpai di kawasan Stasiun Depok Lama, Pancoran Mas, Kota Depok, mengeluh dirinya hanya baru mendapat satu orderan dalam kurun waktu setengah hari.

"Parah mas, baru satu orderan dari pagi saya keluar. Ini sudah setengah hari padahal," kata Nurdin, Senin (16/3/2020).

Cegah Penyebaran Corona, 3 Pusat Perbelanjaan di Kawasan Bekasi dan Bogor Tutup Sementara

Masih Syok Puluhan Ikannya Mati Masal, Irfan Hakim Menangis: Jangan Terlalu Banggain Dunia

Tegal Lockdown Empat Bulan, Akses Masuk Kota Ditutup dengan Beton Hingga Wali Kota Siap Dibenci

151 Ribu APD Sudah Didistrubusikan Ke Sejumlah Daerah per Jumat (27/3/2020) Pagi

Kagetnya Sule Dengar Anang Hermansyah Bayar Listrik Rp 26 Juta per Bulan, Ashanty Ingin Pindah

Sebelum kebijakan ini diterapkan, Nurdin mengaku biasa ia sudah mendapat enam hingga delapan orderan dalam waktu setengah hari.

"Biasanya mah setengah hari sudah enam sampai delapan kali orderan. Lah ini cuma satu, itu juga orderan makanan," katanya.

Ihwal cicilan motor dan biaya dapur rumah tangganya pun menjadi masalah yang terus berkecamuk di pikiran Nurdin.

"Gimana mau bayar cicilan motor ini, ibaratnya buat dapur ngebul aja susah banget nyarinya," bebernya.

Saking sepinya penumpang, Nurdin mengatakan banyak rekan-rekannya yang ketiduran di basecamp tempatnya berkumpul.

Padahal, ketika siang hari sebelum kebijakan ini diterapkan basecamp tersebut selalu sepi lantaran ia dan teman-temannya sedang disibukkan mengantar penumpang.

"Biasanya jam segini mah lagi pada sibuk nganter orderan atau penumpang ya, sekarang mah cuma diam aja di basecamp. Malah sampe pada ketiduran itu," ujarnya. (TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved