Virus Corona di Indonesia

Sederet Fakta Kota Tegal Ditutup: 1 PDP Meninggal Hingga Perantau dari Dubai Positif Covid-19

Akses masuk ke Kota Tegal, Jawa Tengah, ditutup dengan beton movable concrete barrier mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.

Editor: Y Gustaman
Kompas.com/Tresno Setiadi
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono dan anggota Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 saat konferensi pers kasus positif Covid-19, di Balai Kota Tegal, Rabu (25/3/2020). 

"Namun ada 3 warga lain yang duduk di depan dan di sampingya," sambung dia.

Dedy mengaku, sudah mengantongi nama ketiga penumpang tersebut.

Ia juga sudah berkoordinasi dengan PT KAI agar bisa menindaklanjuti dan menginformasikan ke daerah asalnya.

"Saya berharap kondisi pasien yang dari Slerok ini mudah-mudahan bisa sembuh dan kembali sehat," kata Dedy.

Dedy mengajak seluruh lapisan masyarakat bisa memahami dan bersama-sama pemerintah untuk bisa menyukseskan kebijakan yang diterapkan sebagai upaya pencegahan penyebaran corona di Kota Tegal.

Sebelumnya, Direktur RSUD Kardinah Heri Susanto mengatakan, saat dirawat pertama kali pada Senin (16/3/2020), pasien mengalami demam tinggi, batuk, sesak nafas dan diare.

Setibanya di stasiun, pasien langsung dilarikan ke ruang isolasi RSUD Kardinah untuk mendapat perawatan medis.

"Saat pertama masuk rumah sakit kondisinya panas, batuk, pilek, sesak nafas, dan diare. Kalau sekarang kondisinya sudah membaik dan stabil," kata Heri.

Artikel ini disarikan dari sejumlah berita Kompas.com dengan judul: Fakta di Balik "Local Lockdown" Tegal, Berawal Status Zona Merah hingga Akses Masuk Ditutup Beton; Kasus Pertama di Tegal, Pasien PDP di RSUD Kardinah Positif Corona; dan Cegah Virus Corona Masuk, Akses Keluar-Masuk Kota Tegal Ditutup

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved