Warga Kebon Pala Mengaku Sudah Empat Bulan Tak Dapat Bantuan Kartu Lansia Jakarta

Rukiyah (61), warga RT 11/RW 05 mengatakan sejak Desember 2019 tak lagi menikmati bantuan yang diambil warga lewat ATM Bank DKI

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Bima Putra
Lansia warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu yang bantuan PKD-nya diputus, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Program pemenuhan kebutuhan dasar (PKD) Pemprov DKI lewat kartu lansia jakarta (KLJ) dipertanyakan warga Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu.

Pasalnya bantuan Rp 600 ribu per bulan yang sebelumnya dinikmati warga korban banjir sejak tahun 2019 kini sudah empat bulan tak dirasakan.

Rukiyah (61), warga RT 11/RW 05 mengatakan sejak Desember 2019 tak lagi menikmati bantuan yang diambil warga lewat ATM Bank DKI.

"Sampai sekarang belum dapat, sudah empat bulan ini diputus. Enggak tahu alasannya apa, pokoknya diputus saja," kata Rukiyah di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020).

Awalnya dia sempat tak berpikir bahwa Pemprov DKI Jakarta memutus bantuan PKD-nya dan beranggapan anggaran belum cair.

Baru setelah memasuki bulan Januari 2020 dia sadar bantuan PKD yang tercatat atas nama suaminya berhenti diberikan.

"Pas saya tanya ke tetangga lain juga ternyata enggak dapat juga, jadi bukan cuman bantuan untuk saya dan suami yang diputus," ujarnya.

Mameh (61), warga RW 05 lainnya juga mempertanyakan alasan Pemprov DKI Jakarta memutus bantuan kepada lansia.

Terlebih bagi warga korban banjir yang sejak awal tahun 2020 hingga kini nyaris tanpa henti terdampak banjir dan mengalami kerugian materil.

"Enggak tahu kenapa, awalnya sih dapat setiap bulan Rp 600 ribu. Sekarang enggak dapat lagi, padahal membantu banget setiap bulan dapat," tutur Mameh.

Unus Buhari (71), warga RW 04 korban banjir luapan Kali Ciliwung juga mengeluhkan pemutusan bantuan PKD kepada lansia.

Pemkot Depok Jamin Insentif Guru Honorer Tetap Dibayarkan Meski Belajar di Sekolah Ditiadakan

Berikut Skema Pendistribusian APD ke Sejumlah Wilayah di Indonesia

Menurutnya tak semua lansia memiliki uang pensiun sehingga untuk kebutuhan hidup bergantung kepada anggota keluarga.

"Saya per bulan dikasih anak, anak saya dagang. Tapi sekarang anak juga lagi susah karena dagangan sepi, semenjak ramai virus Corona rugi," kata Uus.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Uus mengandalkan bantuan pemerintah pusat berupa beras 8 kilogram beras, dan 15 telur per bulan.

Namun bantuan yang diberikan saat awal atau akhir bulan itu tak sepenuhnya mampu mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Kalau dari pemerintah pusat sekarang ini ditambah daging, kadang kacang hijau. Per bulannya beda-beda, jadi beras, telur, sama lauk. Tapi bantuan dari Pemda (Pemprov DKI) sekarang enggak dapat lagi," keluhnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved