Virus Corona di Indonesia

Tak Hanya Vitamin, Cerita Pasien Sembuh Covid-19 Diberi Ini oleh Dokter saat Isolasi: Saya Optimis

Selain diberikan vitamin, Budi Hidayat mengaku kerap diberikan ini oleh para dokter.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Wahyu Aji
Freepik
ILUSTRASI - Tak Hanya Vitamin, Pasien Sembuh Covid-19 Diberi Ini oleh Dokter saat Isolasi: Saya Optimis 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pasien positif Covid-19 atau virus corona terus bertambah setiap harinya.

Bahkan menurut data yang dihimpun TribunJakarta.com, sudah ada lebih dari seribu orang masyarakat di Indonesia yang positif terjangkit, per Jumat (27/3/2020).

Untuk memerangi pandemi corona ini, masyarakat Indonesia khususnya di wilayah terjangkit telah melaksanakan imbauan pemerintah yakni social distancing.

Hal itu dilakukan guna memutus rantai penyebaran virus corona agar tak semakin meluas.

Walaupun telah terjangkit corona, setiap individu mempunyai kesempatan untuk sembuh.

Per Jumat (27/3/2020), tercatat 46 orang berhasil sembuh dan dinyatakkan negatif dari virus corona.

Salah satu pasien sembuh corona, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, Budi Hidayat menceritakan pengalamannya menjadi pasien virus tersebut.

Ingin Social Distancing Meski Rumah Sempit? Dokter Sarankan 3 Langkah Ini

Hal itu diungkapkannya melalui sambungan video call di News Update CNN, Jumat (27/3/2020).

"Senin kemarin saya sudah dinyatakan negatif dari virus covid-19 ini dari hasil swab," ujarnya dikutip TribunJakarta.com di YouTube channel Trans TV Official.

Diceritakan Budi, semenjak 5 hari setelah dirinya dinyatakan sembuh dari corona, kondisi tubuhnya berangsur-angsur membaik.

"Alhamdulilah sehat," sambung Budi.

Ini Penyebab Puluhan Ikan Irfan Hakim Mati Masal, Sang Karyawan: Saya Minta Beribu-ribu Maaf

Budi menceritakan dirinya langsung diisolasi dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Universitas Airlangga setelah dinyatakan positif sekitar 8-10 hari.

Saat Budi merasakan gejala seperti sakit tenggorokan dan demam, ia langsung memeriksakan diri ke rumah sakit.

"Langsung saya diambil swab dan dua hari kemudian dinyatakan positif," kata Budi.

Selama menjalani perawatan, Budi mengaku diberi sejumlah cairan vitamin oleh dokter.

Masih Syok Puluhan Ikannya Mati Masal, Irfan Hakim Menangis: Jangan Terlalu Banggain Dunia

Selain diberikan vitamin, Budi mengaku kerap diberi motivasi oleh para dokter untuk sembuh.

"Saya dimotivasi oleh dokter sehingga saya optimis sembuh, virus bisa sembuh dengan meningkatkan kekebalan tubuh," ucapnya.

Sebagai pasien sembuh corona, Budi mengajak masyarakat untuk mengingat virus tersebut bisa dicegah dan dilawan.

Kisah Mahasiswi Banjarmasin di Cina saat Virus Corona Merebak, Dihimbau Kurung Diri Selama 2 Minggu
ilustrasi virus corona (kompas/akbar bhayu tamtomo)

"Kita bisa cegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh kita, kita harus berpikir positif dan optimis, jangan stres dan harus yakin," kata Budi.

Budi menyampaikan masyarakat tak boleh panik dalam menghadapi virus tersebut namun tetap harus waspada.

Mobil Morris Raffi Ahmad Akhirnya Jatuh ke Tangan Denny Cagur, Suami Nagita: Sorry Baim Wong!

Ia juga mengingatkan masyarakat harus mengikuti anjuran dari pemerintah salah satunya dengan mengurasi aktivitas di luar rumah.

"Ikuti arahan Social distancing dari pemerintah, penyakit ini bisa sembuh kalau kita isolasi diri di rumah," sambungnya.

TONTON SELENGKAPNYA DI SINI:

Virus dapat masuk dari bagian tubuh ini

Kepala BNPB sekaligus Kepala Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo membeberkan bagian tubuh yang rentan menjadi pintu masuk bagi virus corona ke dalam tubuh.

Hal itu disampaikan Doni dalam tayangan YouTube tvOneNews yang diunggah (26/3/2020).

Mulanya Doni menekankan kepada masyarakat untuk disiplin dalam melakukan social distancing atau physical distancing.

Ia mengimbau dengan sangat kepada masyarakat untuk menghindari kerumunan.

"Bapak presiden selaku kepala negara telah menegaskan social distancing, yang diterimakan juga menjadi physical distancing, jaga jarak, jagan berdekatan, hindari kerumunan," ujar Doni.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk semaksimal mungkin tetap berada di rumah.

"Dan juga semaksimal mungkin harus tetap berada di rumah," katanya.

Fakta Baru Oknum Pegawai RS Curi 360 Boks Masker, Dijual ke Bogor hingga Uang Dipakai Beli Motor

Doni menyampaikan perlu adanya kesadaran pada masyarakat dalam menerapkan social distancing dalam lingkungannya.

"Tetapi itu saja tidak cukup, harus ada sebuah kesadaran kolektif, untuk meningkatkan disiplin. Baik disiplin pribadi maupun lingkungan," kata Doni.

Tak hanya disiplin dalam melakukan social distancing di lingkungan, Doni juga mengatakan kita juga harus disiplin terhadap menjaga kebersihan diri.

Ia mengibau masyarakat agar tidak sering-sering menyentuh wajah.

Terutama bagian hidung, mata, dan mulut.

"Antara lain, jangan menyentuh wajah terutama bagian hidung, mulut dan mata," ujarnya.

Pasalnya, Doni mengatakan, 90 persen penularan virus Covid-19 masuk melalui 3 bagian pada wajah tersebut.

Hal tersebut dikarenakan, tangan kita yang tanpa disadari telah menyentuh benda-benda yang ternyata terdapat virus tersebut, kemudian menyentuh bagian wajah tanpa memebersihkan tangan terlebih dahulu.

CATAT! Ini Puluhan Warteg yang Gratiskan Makan Selama Masa Tanggap Darurat Corona

"Kenapa dilarang keras menyentuh tiga bagian yang sangat sensitif itu?"

"Karena dari sejumlah peneliti mengatakan, 90% masyarakat yang terpapar diakibatkan karena tangannya yang sudah menyentuh benda-benda di beberapa tempat yang tidak disadari, sudah ada virus tersebut," bebernya.

Doni pun mengatakan, mata, hidung, dan mulut menjadi bagian tubuh paling rentan sebagai pintu masuknya virus corona.

"Lantas virus itu masuk ke dalam tubuh melalui mata, hidung, dan mulut," ujarnya.

Ilustrasi virus corona
Ilustrasi virus corona (Shutterstock via Kompas)

Ia pun mengajak masyarakat untuk selalu menerapkan hidup bersih, dan memastikan tangan dalam kondisi bersih.

"Oleh karenanya, setiap saat harus memastikan tangan selalu dalam keadaan bersih," ujarnya.

Doni menegaskan, agar masyarakat tidak menganggap enteng virus corona yang tengah mewabah ini.

"Jangan anggap enteng lagi virus corona ini," ujarnya.

Ingin Social Distancing Meski Rumah Sempit? Dokter Sarankan 3 Langkah Ini

Sebab, kata Doni, virus corona merupakan satu di antara virus paling berbahaya di dunia.

"Bahwa virus ini adalah salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia," jata Doni.

Resiko paparan virus corona pun akan semakin meningkat, apabila menjangkit lansia atau orang yang telah memiliki penyakit penyerta.

"Terutama kepada masyarakat yang usia lanjut, dan juga mereka yang punya penyakit penyerta atau penyakit bawaan," ujarnya.

SIMAK VIDEONYA:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved