Virus Corona di Indonesia

Cerita Pengemudi Ojol Ditengah Wabah Corona, Sulit Dapat Penumpang Hingga Nombok Bensin

Fiki mengaku, selama seminggu terakhir ini ia sama sekali belum mendapatkan pemesanan Goride dari penumpang di Ibukota

Editor: Muhammad Zulfikar
Tribunnews.com
Ilustrasi Ojek Online 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Selama seminggu terakhir ini Fiki Rustanto kerap sedih pulang ke rumah usai menarik ojek online (Ojol) di tengah wabah virus corona.

Pasalnya uang Rp50 ribu pun sulit ia dapatkan dari mata pencarian utamanya itu.

Fiki mengaku, selama seminggu terakhir ini ia sama sekali belum mendapatkan pemesanan Goride dari penumpang di Ibukota Jakarta.

Wabah virus corona membuat para penumpang enggan keluar rumah dan memakai jasanya.

"Sedih sih kalau diceritain. Malah Rp 50 ribu perhari saja kadang saya enggak sampai," kata pria berusia 39 tahun itu dihubungi Senin (30/3/2020).

Selama ini, Gojek menjadi mata pencarian utamanya setelah memutuskan mengundurkan diri dari perusahaannya.

Dua anak Fiki dan istrinya dibiayai dari hasil jasa transportasi online tersebut.

Sebelum virus corona mewabah, ia mengaku kerap mengantongi Rp 250 ribu setiap harinya.

Namun sudah seminggu ini pemesanan ojek online nihil sama sekali.

"Sama sekali enggak ada pemesanan yang masuk ke saya seminggu terakhir ini," ungkap Fiki.

Walhasil, ia hanya mengandalkan jasa Halodoc dan Gofood agar dapur rumahnya tetap ngebul.

Namun ia tidak menampik, pemasukan dari Gofood dan Halodoc tidak sebanding dengan pendapatan Goride.

Porsi pemasukannya dari Gofood dan Halodoc hanya 30 persen dari keseluruhan pemasukan penyedia jasa online tersebut.

"Dari 30 persen itu, saya tetap harus berebut dengan ribuan driver lainnya," ujar Fiki.

Bahkan terkadang Fiki harus mencari order Gofood sampai ke Tangerang agar dapat pelanggan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved