Antisipasi Virus Corona di DKI
Omzet Warteg di Jakarta Menurun Karena Corona: Biasanya Rp 3 Juta per Hari, Kini Rp 1 Juta Sulit
Wabah virus corona di Jakarta membuat para pedagang warung Tegal atau Warteg harus berputar otak untuk tak merugi.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Wabah virus corona di Jakarta membuat para pedagang harus berputar otak untuk tak merugi.
Sebab, dagangan mereka kian hari kian merosot mengingat makin sepinya ibu kota.
Tak terkecuali dirasakan para pengusaha warung tegal (Warteg).
Sumarni (42) salah satu pengusaha warteg di Kedoya Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengatakan, sudah hampir sebulan ini omzetnya turun drastis, lebih dari 50%.
Bila di saat hari biasa omzetnya dalam sehari mencapai Rp 3 juta, maka semenjak ada pandemi corona, untuk mendapatkan Rp 1 juta saja sangat sulit.
• UPDATE Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran: Ada 411 Dirawat Inap
Ia kehilangan para pelanggannya yang mayoritas pekerja informal dan ojek online.
"Sekarang sepi, banyak yang pada kerja di rumah kan. Abang ojol yang biasanya pada makan juga sekarang enggak ada karena penumpang mereka juga sepi. Jadi banyak yang pada makan di rumah," kata Sumarni ditemui di wartegnya, Senin (30/3/2020).
Untuk itu, agar tak merugi banyak, sudah lebih dari sepekan ini, dia mengurangi porsi masakannya setiap hari.
Beberapa menu makanan yang sekiranya kurang diminati pelanggan untuk sementara tak dimasaknya.
• CATAT! 5 Makanan yang Dapat Menjaga Kesehatan Paru-paru Kita di Tengah Wabah Virus Corona
"Habisnya kalau enggak habis nanti basi malah mubazir. Mending sedikit aja," kata Sumarni.
Senada dengan Sumarni, Soleh (45) yang memiliki warteg di Grogol, Jakarta Barat mengaku omzetnya merosot tajam melebihi saat bulan Ramadan.
"Bulan puasa aja kita buka malam masih lebih rame dari sekarang. Ini mah sekarang bener-bener sepi," kata Soleh.
Saat ini, Soleh pun kebingungan apakah tetap akan berjualan atau tidak.
Pasalnya, dia juga takut apabila mudil ke Tegal, Jawa Tengah mengingat saat ini kampung halamannya menetapkan karantina wilayah.
"Jadi serba salah sekarang. Makanya mending dagang aja buat tambah penghasilan biarpun sedikit," ucapnya.