Antisipasi Virus Corona di Tangerang

Sekolah Dibebani Rp 100 Ribu Perangi Covid-19, Pemerintahan Kota Tangerang Gandeng Baznas

Pemerintahan Kota Tangerang menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) kumpulkan dana sumbangan dari sekolah untuk perangi virus corona Covid-19.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Suharno
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona atau Covid-19 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pemerintahan Kota Tangerang menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) untuk mengumpulkan dana sumbangan dari sekolah untuk memerangi virus corona atau Covid-19.

Sebab, Dinas Pendidikan Kota Tangerang telah membuat imbauan kepada sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP) untuk memberikan sumbangan.

Kebijakan tersebut tertuang dalam surat edaran Dinas Pendidikan Kota Tangerang nomor 005/1427-Sekretariat/2020 soal imbauan sumbangan uang untuk memerangi Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Masyati Yulia mengatakan kalau sumbangan yang diberikan minimal Rp 100 ribu.

Nantinya saat terkumpul akan disalurkan kepada Baznas untuk kemudian didistribusikan kepada warga di Kota Tangerang yang kurang mampu.

BKN Segera Umumkan Jadwal Tes SKB CPNS 2019 di Bulan April: Kami Monitor Situasinya

Apalagi terdampak domini efek Covid-19 sejak beberapa pekan lalu.

"Kita ke Baznaz. Mekanismenya setelah Baznas kita serahkan ke sana aja. Nanti apakah tim Baznas memberikan sembako kita berikan kepada yang berhak menerima," jelas Masyati saat dikonfirmasi, Senin (30/3/2020).

Ia mengatakan kalau kebijakan tersebut sudah mulai dilaksanakan sejak hari ini sampai hari Jumat (3/4/2020) depan.

Namun, Masyati menekankan kalau surat edaran tersebut hanya sekedar imbauan.

Imbauan untuk menyisihkan uang minimal Rp 100 untuk masyarakat kurang mampu di Kota Tangerang yang terdampak efek domino Covid-19.

Jika Lockdown Diterapkan, Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Penuhi Kebutuhan Warga Miskin

"Imbauan itu, tidak wajib. Dalam rangka kita kondisi sekarang tahu sendiri, kalau misal antisipasi lockdown bagaimana coba kalau orang-orang yang enggak kerja," terang Masyati.

Ia menekankan kalau sumbangan itu hanya diperuntukan untuk kepala sekolah saja bukan guru apa lagi siswa.

"Guru hanya imbau bagi yang ingin berpartisipasi. Kita kan enggak sebutkan siswa dan guru. Kalau kepala sekolah wajar ngasih Rp 100 ribu," kata Masyati.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved