Virus Corona di Indonesia
Pria 56 Tahun Datang ke Garut dari Jakarta Dinyatakan Positif Covid-19
Pria berusia 56 tahun yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD dr Slamet Garut dinyatakan positif corona.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pria berusia 56 tahun yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD dr Slamet Garut dinyatakan positif corona (Covid-19).
Demikian dikatakan Bupati Garut, Rudy Gunawan di Command Center Garut, Selasa (31/3/2020).
Pasien tersebut dinyatakan positif corona berdasarkan tes swab yang dilakukan kepada pasien tersebut tersebut.
Pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 56 tahun itu datang ke Garut dari Jakarta menggunakan kendaraan umum.

Saat pulang ia dalam kondisi sakit.
Warga Kecamatan Wanaraja itu kini dalam kondisi baik. Ia terkonfirmasi positif setelah hasil tes keluar pada Senin (30/3/2020) malam pukul 22.00.
"Dia datang tanggal 20 (Maret) ke Garut. Sementara kami lakukan pengetatan di pintu masuk itu baru tanggal 21. Datang itu sudah kondisi demam," ucap Rudy di Command Center Garut, Selasa (31/3/2020).
Pria tersebut juga sempat berobat ke klinik di Garut Timur. Saat berobat, paramedis di klinik tersebut juga tak memakai alat pelindung diri (APD).
"Jadi sekarang kami alami sesuatu kesulitan untuk memetakannya. Karena terlalu banyak (interaksi dengan orang)," katanya.
Pasien positif itu, lanjutnya, tinggal di dekat pasar yang hanya berjarak 30 meter. Apalagi pasar itu bisa dikunjungi 5 ribu orang per harinya.
"Yang bersentuhan dengan dia banyak sekali. Akan rapat langkah konkrit apa yang akan dilakukan. Opsi karantina dirapatkan dulu. Daerah ini perlintasan kecamatannya. Jika ditutup banyak hal yang harus dipertimbangkan," ujarnya.
Bupati Garut Terkena Teguran
Pembatasan sosial di Kabupaten Garut masih sulit dilakukan. Masyarakat masih banyak yang berkeliaran di pusat-pusat keramaian.
Salah satu yang jadi titik keramaian yakni di kawasan Pengkolan atau Jalan Ahmad Yani dan Jalan Ciledug. Kendaraan roda dua dan roda empat masih terparkir di sepanjang badan jalan.
Para pedagang kaki lima juga masih memadati trotoar di kawasan Pengkolan.
Warga juga memanfaatkan libur selama social distancing untuk berbelanja.
Toko-toko juga tak tutup walau sudah ada imbauan untuk berdiam di rumah.
"Ah ga takut keluar juga. Soalnya kesal kalau diam di rumah. Kebetulan lagi ada yang mau dibeli," ujar Erna (32), warga Kecamatan Samarang ditemui di Pengkolan, Senin (30/3/2020).
Erna mengaku, sudah mengetahui adanya imbauan untuk diam di rumah.
• Tergiur Untung Rp 250 Ribu, HB Nekat Jadi Pengedar Sabu
• Cegah Penyebaran Corona, Wilayah Jati Pulo dan Kota Bambu Utara Dipisahkan Pagar Pembatas
Namun ia menilai wilayah Garut masih aman.
"Ini juga pakai masker. Sebisa mungkin ga pegangan sama orang lain. Ke sini juga naik motor. Enggak naik angkot," katanya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengaku keramaian di pusat perkotaan Garut, jadi satu permasalahan.
Bahkan ia terkena teguran karena warga Garut tak patuh untuk menjaga jarak sosial.
"Dengan darurat sipil, memungkinkan kami untuk meminta toko-toko tutup. Kecuali toko kebutuhan pangan. Harus lakukan langkah yang humanis tapi tegas," katanya.
Rudy meminta warga untuk mematuhi imbauan pemerintah.
Semua aturan itu dilakukan agar penyebaran virus corona bisa diputus.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Warga Harus Social Distancing, Kawasan Pengkolan Tetap Ramai, Bupati Garut Akui Ditegur,.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul BREAKING NEWS: Satu Pasien di RSUD dr Slamet Garut Positif Covid-19, Pulang dari Jakarta,.