Antisipasi Virus Corona di DKI
Cerita Karyawan PO di Terminal Pinang Ranti yang Tak Dapat Penumpang Selama Seminggu
sejak wabah corona melanda, seminggu belakangan karyawan PO bus menuturkan tak dapat uang sama sekali akibat tidak dapat penumpang
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Karyawan perusahaan otobus (PO) di Terminal Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, tak dapat penumpang seminggu terakhir.
Terminal Pinang Ranti merupakan terminal tipe B yang masih melayani pembelian tiket.
Meski terlihat sepi, setidaknya 10 sampai 15 penumpang bus pasti datang untuk membeli tiket di lokasi tersebut.
Sejak wabah corona melanda, seminggu ini karyawan PO bus tak dapat uang sama sekali akibat tak ada penumpang.
"Kita di sini dibayarnya perpenumpang," kata Wahyu satu diantara karyawan PO Harianto di lokasi, Kamis (2/4/2020).
• Anies Kirim Surat Ajukan PSBB ke Menkes: Jabodetabek Itu Satu Epicenter Wabah Corona
"Satu penumpang yang kita dapatkan dihitung Rp 10 ribu."
"Ada juga beberapa PO yang dibayar Rp 15 ribu," ia menambahkan.
Sehingga bila satu hari tak ada penumpang yang membeli tiket, para karyawan PO tak dapat pendapatan.
Ia mengaku sudah sepekan tak mendapatkan satupun penumpang.
"Sudah seminggu seperti ini. Di awal wabah corona masih ada penumpang 3-5 orang."
"Tapi makin ke sini makin sepi bahkan enggak ada sama sekali," lanjutnya.
Senada dengan cerita Wahyu, Prihatin mengungkapkan hal serupa.
Ia tak mendapatkan penumpang sama sekali dalam seminggu.
• Ada 70 RS di Jakarta Ikut Tangani Wabah Corona, Anies Baswedan: Yang Swasta Masih Terganjal BPJS
• Penumpang Bus di Terminal Pondok Cabe dengan Suhu Tubuh Tinggi Dilarang Berangkat
"Ya sama ceritanya. Seminggu ini kosong," ucap Prihatin.
"Saya sudah minta kirimin sembako hasil panen di kampung tapi sekarang sudah tak bisa," ungkap dia.
Kendati demikian, ia tak ingin menyerah dan setiap pukul 09.00 WIB sudah tiba di loket.
Baginya, selama masih mau berusaha pasti selalu ada harapan dan rezeki yang akan datang.
"Cuma kita semua di sini tetap berangkat karena siapa tahu ada yang pesan tiket di loket," ucap Prihatin.
Menurut dia, biarpun cuma satu penumpang yang penting ada uang masuk.
"Ini untuk kami menyambung hidup. Sebab mau buka usaha juga enggak ada modalnya," tandasnya.
Terminal Pintang Ranti Masih Beroperasi
Kendati kemarin BPJT mengeluarkan rekomendasi dengan penghentian sementara untuk terminal tipe A dan tipe B, Terminal Kampung Rambutan dan Terminal Pinang Ranti masih beroperasi.
Kepala dua terminal ini menunggu keputusan resmi dan instruksi Kadishub DKI Jakarta perihal penghentian layanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
• Anies Baswedan Sebut Ada 401 Jenazah Dimakamkan dengan Protap Covid-19 di Jakarta, 38 Baru Hari Ini
Diketahui, BPTJ menerbitkan surat edaran terkait pembatasan moda transportasi di Jabodetabek yang bersifat parsial atau menyeluruh.
Ini diambil guna memutus rantai penyebaran wabah Covid-19 di wilayah Jabodetabek.

Selain itu, operasional loket bus yang melayani pemberangkatan dari atau menuju Jabodetabek juga ditutup sementara.
Namun, Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Jony dan Kepala Terminal Pinang Ranti Ati belum menerima instruksi lanjutan.
"Belum ada info terbaru dan loket PO masih memberikan pelayanan seperti biasa," kata Made kepada TribunJakarta.com, Kamis (2/4/2020).
"Di sini belum ada penutupan. Saya masih menunggu instruksi dulu dari UPT," Ati menimpali.
"Jadi kan susunannya dari Kepala Dinas Perhubungan ke UPT baru ke saya," ia menambahkan.
Selain itu, sejumlah loket di Terminal Pinang Ranti juga masih dibuka sejak pagi hingga sore.
"Di sini Tipe B makanya sepi. Walaupun belum ditutup, loket itu sudah semua. Di sini sudah sepi dan tak ada penumpang," lanjut Ati.
Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Dishub DKI Jakarta, Muslim TB, memastikan terminal di Jakarta masih beroperasi normal.
• Jakarta Sudah Makamkan 401 Jenazah Sesuai Protap Covid-19, Total Meninggal Nasional 170 Kasus
Menurutnya, sejauh ini belum ada keputusan resmi atau perintah dari Gubernur maupun Kadishub.
"Komando operasional terminal secara berjenjang dibawah Komando Bapak Kadishub dan Bapak Gubernur, sehingga terminal masih normal," jelasnya.

Kendati demikian, Muslim mengungkapkan kondisi di terminal memang mengalami penurunan penumpang.
"Kondisi saat ini terminal sudah sepi penumpang meski tanpa ditutup pun," tandasnya.