Antisipasi Virus Corona di DKI
PMI Jaksel Ungkap Penyebab Minimnya Stok Darah, Pendonor Takut Keluar Rumah Karena Corona
Banyak masyarakat yang takut keluar rumah untuk mendonorkan darahnya karena merebaknya pandemi virus Corona (Covid-19).
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Humas Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Selatan Dedet Haryadi mengungkapkan penyebab semakin berkurangnya stok darah.
Menurut dia, banyak masyarakat yang takut keluar rumah untuk mendonorkan darahnya karena merebaknya pandemi virus Corona (Covid-19).
"Memang untuk saat ini masyarakat untuk keluar rumah masih agak takut," kata Dedet saat dihubungi, Jumat (3/4/2020).
Di sisi lain, lanjut dia, pihaknya terus berupaya melakukan sosialisasi terkait protokol donor darah di PMI di tengah pandemi Corona.
"Kita ceritakan juga protokolnya di sini bagaimana pada saat masuk, mereka harus cuci tangan, suhu tubuh dicek. Kalau suhu tubuh tidak memungkinkan, tidak dianjurkan," jelas dia.
Saat ini, stok darah di PMI Jakarta Selatan masih tergolong minim. Dedet mengatakan, hanya tersisa lima kantong darah per Jumat (3/4/2020).
"Untuk golongan darah A sisa satu kantong, golongan B dua kantong, golongan AB nol, dan golongan O sisa dua kantong darah," ujar Dedet.
"Untuk jumlah pendonor masih kurang dari jumlah permintaan, sehingga keluarga pasien diminta untuk donor langsung ke PMI Kramat," tambahnya.
Kendati demikian, Dedet menyebut jumlah tersebut masih lebih banyak dibandingkan sebelumnya.
"Sekarang sudah mulai normal, karena kemarin satu hari sempat kosong," ujar dia.
Ia menjelaskan, DKI Jakarta membutuhkan 2.000 kantong darah setiap harinya.
"Untuk sehari kita bisa mencapai 2.000 kantong darah, se-DKI ya. Kalau di Jakarta Selatan sih kita hanya dropping saja, sesuai permintaan dari rumah sakit," ucap Dedet.
• Cegah Covid-19, Ratusan Tahanan di Polres Jakarta Barat Rutin Diberi Vitamin
• Tiru Tottenham Hotspur, Persija Jakarta Berencana Gelar Latihan Secara Online
• Striker Persija Marko Simic Sumbang Rp 100 Juta untuk Perangi Virus Corona dan Sebutkan Jakmania
Dampak terburuk dari situasi ini, kata Dedet, masyarakat akan sangat sulit mendapatkan darah.
"Yang pasti masyarakat sulit mendapatkan kebutuhan darah, itu yang paling buruk. Banyak masyarakat yang butuh transfusi. Sekarang untuk golongan AB sudah sangat sulit," tutur dia.