Emosi Habisi Nyawa Balitanya Karena Tak Mau Makan, Ibu di Muaraenim Ngaku Tak Sengaja Membunuh
"Saya menyesal seumur hidup saya menyebabkan anak saya meninggal," ucap LN menyesali perbuatannya, Senin (6/4/2020).
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Siti Nawiroh
Ketika diperiksa, bidan desa menyuruh sang ibu membawa korban ke Puskesmas Gunung Megang.
LN membawa anaknya ke Puskesmas Gunung Megang, ketiika diperiksa mereka tak sanggung dan dirujuk ke RSU dr HM Rabain Muaraenim.
Baru sebentar dirawat, nyawa balita malang itu tak tertolong dan meninggal dunia.
• Sesak Nafas Jadi Tanda Bahaya Covid-19, Dokter Ungkap Gejala Sebelum Terjadinya Kesulitan Bernafas
"Saya tak menyangka dan tak sengaja akan seperti itu,"
"Mana ada ibu mau membunuh anaknya. Anak saya sudah meninggal dan saya masuk penjara," sesal pelaku terisak.
Akhirnya pelaku dilaporkan oleh mertua atau nenek korban ke polisi.
Kepada petugas penyidik Polres Muaraenim, pelaku mengakui perbuataannya hanya karena emosi sesaat.
"Sebenarnya tak ada niat membunuh, saya sangat menyanyangi anak saya. Saya yang melahirkannya, mana mungkin saya mau bunuhnya,"

"Kalau emang saya mau membunuhnya, mungkin sebelum dia lahir aja," kata perempuan berusia 19 tahun ini.
Ia mengungkap rasa sayangnya kepada sang anak, namun karena gelap mata ia akhirnya membunuh sang anak.
"Saya ibunya, saya sangat menyayanginya, itu cuma karena kesal saja,"
Pelaku mengaku tak kencang memukul sang anak, namun piring yang dipakai pelaku tipis sehingga langsung pecah.
"Saya menyesal, mbak," tuturnya.
• Wali Kota Bekasi Belum Terapkan Kebijakan PSBB di Wilayahnya
Saat melihat sang anak terkapar berlumur darah, pelaku mengaku syok.
Ia mengaku dibantu kerabatnya saat membawa korban ke bidan.