Antisipasi Virus Corona di DKI
APD Terbatas, Petugas Puskesmas Kelurahan Malaka Sari Buat Pelindung Wajah Sendiri
Keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis di masa pandemi Covid-19 membuat jajaran Puskesmas Kelurahan Malaka Sari berinovasi.
Penulis: Bima Putra | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT - Keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) bagi petugas medis di masa pandemi Covid-19 membuat jajaran Puskesmas Kelurahan Malaka Sari berinovasi.
Petugas Farmasi Puskesmas Malaka Sari, Ratri Rifiana Rakhmawati mengatakan mereka membuat face shield atau pelindung wajah.
"APD untuk awal (saat Covid-19 masuk Jakarta) kan minim, sampai sekarang pun minim. Karena persediaan enggak ada," kata Ratri di Puskesmas Malaka Sari, Rabu (8/4/2020).
Face shield tersebut guna mencegah penularan Covid-19 lewat droplet atau partikel air liur saat menangani pasien yang datang.
Pasalnya petugas Puskesmas tingkat Kelurahan di DKI ikut dilibatkan dalam penanganan awal pasien Covid-19 yang sudah menunujukkan gejala.
• Sidang Sopir Taksi Online Diduga Korban Salah Tangkap, Saksi Sebut Golok Bukan Milik Terdakwa
"Sebelumnya kita enggak tahu kalau wabahnya ini sampai segini dahsyat. Kita APD cuman ada masker dan sarung tangan," ujarnya.
Ratri menuturkan face shield yang mereka buat sebenarnya menggunakan bahan sederhana yakni, mika, kancing, busa, dan tali karet.
Awalnya mika yang jadi penahan droplet dilekatkan ke sepotong busa menggunakan lem, lalu ditambahkan tali karet sebagai pengait di kepala.
Agar kuat menopang di kepala, pada bagian busa dan tali karet dipasangi kancing yang dilekatkan menggunakan lem tembak.
"Awalnya inisiatif nyoba, kita bikin sendiri. Kita buka-buka Youtube, semuanya juga ikut nyoba. Ternyata gampang, cukup pakai kancing ternyata kuat dan bisa," tuturnya.
• 27.696 Warga Jakarta Ikut Rapid Test, 3 Persennya Positif Terinfeksi Virus Corona
Perlengkapan tersebut mereka beli dari hasil urunan seluruh petugas Puskesmas Kelurahan Malaka Sari dan dikerjakan di luar jam kerja.
Perihal kualitas, Ratri menyebut face shield yang mereka buat cukup mumpuni guna mencegah penularan Covid-19 lewat droplet.
"Kalau dibilang standar penularan kan lewat droplet, dari bersin dan sebagainya. Mika itu fungsinya menutup, tapi karena kita di medis tetap pakai masker di dalamnya," tuturnya.
• 700 Ribu Orang Keluar Masuk Kota Tangerang, Wali Kota Ajukan PSBB ke Provinsi Banten
Untuk membuat satu face shield, petugas Puskesmas Kelurahan Malaka Sari hanya butuh waktu tak sampai lima menit.
Beda dengan coverall yang hanya untuk satu kali pakai lalu dibuang, face shield bisa digunakan berulang kali asalkan rutin dibersihkan.
"Lumayan aman, penggunaannya juga enggak langsung buang. Sebelum pulang kita semprot pakai disinfektan, kita taruh biar kering. Besoknya bisa kita pakai lagi," lanjut Ratri.