Viral di Media Sosial

Kabar Viral 4 Gunung Meletus Bersamaan Buat Geger, PVMBG Beri Penjelasan: Setiap Hari Selalu Ada

Di media sosial baik Twitter maupun Instagram, viral sebuah kabar yang menyebut empat gunung di Indonesia meletus secara bersamaan.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
BNPB
Erupsi Gunung Anak Krakatau. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial baik Twitter maupun Instagram, viral sebuah kabar yang menyebut empat gunung di Indonesia meletus secara bersamaan.

Keempat gunung api tersebut adalah Gunung Anak Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Kerinci, dan Gunung Semeru.

Kabar empat gunung meletus berbarengan itu muncul setelah masyarakat dihebohkan dengan suara dentuman, pada Sabtu (11/4/2020) dini hari.

TONTON JUGA

Pantauan TribunJakarta.com, di Twitter juga ramai tangkapan layar dari situs resmi MAGMA Indonesia, magma.vsi.esdm.go.id.

MAGMA Indonesia merupakan situs resmi yang menampilkan aktivitas dan status gunung-gunung di Indonesia.

Tangkapan layar tersebut menunjukkan empat gunung api di Indonesia mengalami erupsi, ditandai dengan gunung yang mengeluarkan asap.

"4 gunung meletus serentak? Krakatau, Merapi, Kerinci dan Semeru... #dentuman #BMKG #krakatau" narasi dalam kicauan tersebut.

Twit yang diunggah salah satu akun pada Sabtu (11/4/2020) pukul 03.00 WIB tersebut telah di-retweet lebih dari 800 kali dan mendapatkan likes lebih dari 2.600 akun.

Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, informasi tersebut tidak sepenuhnya benar.

Jenazah Dokter Pasien Corona Dikubur Tanpa Peti Mati, Petugas Bingung: Keluarga Gak Ada Sama Sekali

TONTON JUGA

Kepala Pusat PVMBG Kasbani mengatakan, erupsi gunung api di Indonesia terjadi setiap hari.

Namun, erupsi yang terjadi di empat gunung (Gunung Krakatau, Gunung Merapi, Gunung Kerinci, dan Gunung Semeru) tidak terjadi secara bersamaan.

"Memang sudah biasa ada beberapa gunung api erupsi di Indonesia. Setiap hari selalu ada erupsi. Tidak tepat kalau dikatakan bersama-sama waktunya," kata Kasbani saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

Suara Dentuman Misterius Terdengar saat Dini Hari, Mbah Mijan Ketakutan: Merinding Parah Banget!

Kasbani menjelaskan, erupsi dari keempat gunung api yang tersebar di berbagai daerah ini terjadi pada periode waktu yang berdekatan.

Ia menegaskan, erupsi yang terjadi pada keempat gunung api tersebut tak saling berkaitan karena setiap gunung api mempunyai dapur magma masing-masing.

"Satu erupsi dengan erupsi lainnya tidak berkaitan karena memiliki dapur magma masing-masing," ujar dia.

Sejauh ini, lanjut Kasbani, tak ada peningkatan erupsi seluruh gunung api di Indonesia.

Bareng Nagita Slavina Bahas Maia Estianty yang Ikut Rapid Test, Luna Maya Keceplosan Ucap Ini: Ehh

Suara Dentuman Bukan dari Erupsi Gunung

Erupsi Gunung Anak Krakatau di Lampung pada pukul 21.58 WIB, Jumat (10/4/2020), juga beriringan dengan adanya bunyi dentuman yang meresahkan warga Jakarta.

Tidak hanya di sekitar Jakarta, namun bunyi dentuman yang beberapa kali terdengar itu juga terdengar di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Lantas, apakah suara dentuman itu ada kaitannya dengan gempa bumi akibat erupsi Gunung Anak Krakatau?

Raffi Ahmad Rela Lakukan Ini Demi Tak PHK Karyawan di Tengah Wabah Corona, Luna Maya: Aduh Gila Sih

Menjawab hal itu Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc, dalam keterangan tertulisnya menyebutkan hal ini tidak ada kaitannya.

Kata Rahmat, sejak tadi malam hingga pagi hari ini pukul 06.00 WIB, hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan tidak terjadi gempa tektonik yang kekuatannya signifikan atau cukup besar di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Provinsi Banten.

Meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda yang aktif saat erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi, yaitu pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4.

Imbau Pakai Masker Kain saat Keluar Rumah, Ridwan Kamil Pinjam Ini ke Syahrini: Misalkan Kalau Bosan

Episenter gempa itu terletak pada koordinat 6,66 LS dan 105,14 BT tepatnya di laut pada jarak 70 km arah Selatan Baratdaya Gunung Anak Krakatau pada kedalaman 13 kilometer.

"Tetapi gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat," kata Rahmat.

Berdasarkan data tersebut maka BMKG memastikan suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik.

Hingga saat ini, belum ada keterangan secara pasti dari mana sumber suara dentuman yang terdengar di Jakarta dan wilayah Jabodetabek lain yang meresahkan masyarakat tersebut.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved