Antisipasi Virus di DKI

Belasan Remaja Asyik Nongkrong Dicukur, Camat Pasar Minggu: Buat Efek Jera

Hukuman potong rambut kepada belasan remaja di Pejaten Barat yang nongkrong saat pelaksanaan PSBB hanya untuk efek jera.

TribunJakarta/Ega Alfreda
Ilustrasi Satpol PP: Penertiban pedagang kaki lima di Pasar Lembang Ciledug oleh Satpol PP Kota Tangerang, Senin (16/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Camat Pasar Minggu Arief Wibowo mengatakan hukuman potong rambut kepada belasan remaja di Pejaten Barat yang nongkrong saat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hanya untuk menimbulkan efek jera.

Terlebih, jelas Arief, warga setempat juga resah dengan kehadiran para remaja tersebut.

"Warga juga resah, makanya itu juga tadi disuruh warga buat dipotong rambutnya. Sebetulnya cuma buat efek jera saja. Habis itu ya langsung dilepas lagi," kata Arief saat dikonfirmasi, Selasa (14/4/2020).

"Nggak sampai digunduli, cuma sembarang gitu saja potongnya," lanjut dia.

Menurut dia, belasan remaja yang diamankan berasal dari luar wilayah Pejaten Barat.

"Kebanyakan bukan warga Pejaten Barat, dari luar semua itu. Mereka sering nongkrong, biasanya juga ada yang tawuran," ujarnya.

Sebelumnya, belasan remaja di Pejaten Barat diamankan warga dan petugas Satpol PP lantaran masih berkumpul saat pelaksanaan PSBB.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (13/4/2020), dan sempat viral setelah rekaman video diamankannya belasan remaja itu beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, petugas Satpol PP terlihat sedang memberi hukuman dengan mencukur rambut sekelompok remaja itu.

Respon Polisi 

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Effi Zulkifli menyayangkan tindakan sejumlah petugas Satpol PP Pejaten Barat saat melakukan patroli pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Pasalnya, petugas Satpol PP memberi hukuman memotong rambut kepada belasan remaja yang masih melakukan kegiatan kumpul-kumpul.

"Saya sudah bolak-balik pimpin kegiatan seperti itu kan, nggak ada saya kumpulin orang saya suruh jongkok begitu nggak ada. Saya langsung suruh pulang," kata Effi saat dihubungi, Selasa (14/4/2020).

Ia menjelaskan, pihaknya tidak terlibat saat sekelompok remaja itu diamankan lantaran melanggar aturan terkait PSBB.

"Kalau ada kita (polisi) tadi, pasti kita redam jangan sampai terjadi seperti itu," ujar dia.

Effi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan terkait hal ini.

"Saya mau coba share videonya ke camat, biar pak camat yang tegur bu lurah," kata dia.

Belasan remaja di Pejaten Barat diamankan warga dan petugas Satpol PP lantaran masih berkumpul saat pelaksanaan PSBB.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (13/4/2020), dan sempat viral setelah rekaman video diamankannya belasan remaja itu beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, petugas Satpol PP terlihat sedang memberi hukuman dengan mencukur rambut sekelompok remaja itu.

Satpol PP Cukur Rambut Belasan Remaja di Pejaten Barat

Belasan remaja di Pejaten Barat yang diamankan warga karena berkumpul saat PSBB, Senin (13/4/2020).
Belasan remaja di Pejaten Barat yang diamankan warga karena berkumpul saat PSBB, Senin (13/4/2020). (Istimewa)

Belasan remaja di Pejaten Barat diamankan warga dan petugas Satpol PP lantaran masih berkumpul saat pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Peristiwa itu terjadi pada Senin (13/4/2020), dan sempat viral setelah rekaman video diamankannya belasan remaja itu beredar di media sosial.

Dalam video tersebut, petugas Satpol PP terlihat sedang memberi hukuman dengan mencukur rambut sekelompok remaja itu.

Kapolsek Pasar Minggu Kompol Effi Zulkifli membenarkan peristiwa tersebut.

"Jadi kegiatan itu memang ada, tapi hanya dilakukan oleh pihak kelurahan," ujar Effi saat dikonfirmasi, Selasa (14/4/2020).

Terlanjur Nyaman, Napi di Samarinda Tolak Hak Asimilasi Corona: di Rutan Lebih Enak, Banyak Teman

Marak Penolakkan Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19, Polri: Ada Sanksi Hukumnya!

Effi mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan kelurahan dan kecamatan terkait hal ini.

"Saya mau coba share videonya ke camat, biar pak camat yang tegur bu lurah," kata dia.

"Kalau ada kita (polisi) tadi, pasti kita redam jangan sampai terjadi seperti itu. Langsung disuruh pulang saja, ngapain dikumpulkan jongkok begitu," tambahnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved