Hari Pertama PSBB Bodebek: Banyak yang Keluyuran, Ridwan Kamil Terjun Langsung Minta Ini
PSBB diterapkan di Bogor, Depok dan Bekasi mulai hari ini, Rabu (15/4/2020). Situasi di sejumlah titik hingga Kang Emil minta ini.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Pengendara yang tidak diketahui identitasnya itu mengatakan, bahwa pelaksanaan pengawasan PSBB ini cukup mengganggunya berkendara.
"Ngeribetin saja," ucapnya pada petugas gabungan di lokasi pengawasan, Rabu (15/4/2020).
Tak tinggal diam, petugas gabungan pun langsung memberikan pengertian dan imbauan pada pengendara motor tersebut.
Pantauan TribunJakarta.com, mayoritas pelanggaran dilakukan oleh pengendara motor tanpa masker.
Selain pengendara motor tanpa masker, masih banyak juga penumpang mobil yang duduk berdekatan dengan sopir, hingga diminta turun dan pindah ke kursi bagian belakang.
Pantauan Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memantau langsung proses pelaksanaan pengawasan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Depok, Jawa Barat.
Berdasarkan pantauannya, pria yang akrab disapa dengan sebutan Kang Emil mengatakan bahwa dirinya masih melihat banyak warga yang beraktivitas di luar rumah.
"Saya hari ini datang memantau PSBB di Jawa Barat, saya lihat masyarakat masih banyak yang berkeluyuran ya," ujar Kang Emil di Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Rabu (15/4/2020).
Meski begitu, ia mengakui bahwa arus volume kendaraan sudah mulai menurun hingga 50 persen.
"Tapi volume kendaraan, kalau di Tol sudah turun 50 persen. Jadi ini mengindikasikan di setiap wilayah pengurangan oleh PSBB ini bagus, signifikan," katanya.
Sanksi Tilang
Ridwan Kamil meminta Wali Kota Depok agar memberikan sanksi tilang bagi pelanggar PSBB di jalan raya, melalui titik check point wilayah perbatasan yang dijaga petugas gabungan.
"Saya usul kepada Pak Wali untuk sanksi pertama itu diberikan surat tilang, bahwa anda melanggar peraturan PSBB sehingga negara mencatat bahwa anda melanggar, sehingga nanti ada sanksi," katanya.
Ihwal sanksi tersebut, Kang Emil berharap sudah bisa diterapkan pada pelaksanaan PSBB esok atau pun lusa hari.
"Saya kira mungkin besok atau lusa, sanksi berupa surat tilang atau surat peneguran itu bisa segera dilaksanakan sehingga tim yang ada di check point ini bisa rajin melakukan razia-razia terhadap lalu lintas yang melanggar pada aturan PSBB ini. Saya kira begitu, pungkasnya.
Bogor
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Kota Bogor sepertinya belum banyak dipahami pengguna lalu lintas.
Sampai sore ini lalu lalang kendaraan keluar masuk Tol Bogor cukup ramai.
Pantauan TribunnewsBogor.com pukul 16.20 WIB kendaraan yang masuk Tol Bogor dari arah Tajur menuju Tol Jagorawi cukup ramai.
Kendaraan tersebut didominasi oleh kendaraan dengan nomer polisi Jakarta.
Kondisi yang sama juga terjadi pada arus lalu lintas dari pintu keluar Tol Bogor.
Selain itu tak ada petugas yang melakukan pemeriksaan.
Hanya ada beberapa petugas yang sedang melakukan pemantauan.
Check Point di Simpang Cibinong
Pemeriksaan kendaraan di Check Point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Simpang Flyover Cibinong berlangsung cukup ketat.
Hal ini dilakukan karena kawasan tersebut merupakan perbatasan wilayah antara Kabupaten Bogor dan Kota Depok.
Meski begitu, lalu lintas kendaraan di Jalan Raya Jakarta - Bogor tetap normal di kedua arah.
Tidak ada antrean kendaraan yang berarti di kawasan perbatasan wilayah ini.
Padahal, aparat berkali-kali memberhentikan cukup banyak pengendara karena melanggar PSSB seperti salah satunya tidak mengenakan masker.
Sementara kondisi cuaca saat ini terpantau mendung.
Suasana Stasiun Bogor

Hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor, suasana di Stasiun Bogor masih ramai oleh penumpang.
Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (15/4/2020) antrean penumpang tampak mengular di pintu masuk.
Setiap penumpang diperiksa suhu tubuhnya menggunakan infrared thermometer.
Penumpang juga diwajibkan memakai masker.
Meski masih ramai oleh penumpang, namun tidak terjadi penumpukan penumpang di dalam gerbong Commuter Line.
Penumpang yang akan menuju ke Jakarta Kota atapun Tanah Abang harus mengikuti aturan jaga jarak atau physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona dan Covid-19.
Pelaksanaan PSBB hari pertama di Kota Bogor ditinjau Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
PSBB di Kota Bogor dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.
Pantauan TribunnewsBogor.com, pukul 06.00 WIB pengecekan dilakukan di Stasiun Bogor.
Dalam pengecekan tersebut Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto bersama Irjen Rudy Sufahriadi didampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.
Setelah melakukan peninjauan diarea Stasiun Bogor ketiganya naik ke dalam KRL untuk mengecek ke beberapa Stasiun lainnya di wilayah Bogor Raya
Sementara itu kondisi penumpang di Stasiun Bogor saat hari pertama penerapan PSBB masih terlihat ramai.
Meski demikian tidak ada antrean ataupun penumpukan penumpang di pintu ataupun di dalam area stasiun di atas peron.
Permintaan Ade Yasin
Bupati Bogor Ade Yasin meminta kepada Kementrian Perhubungan untuk mengentikan sementara operasi angkutan kereta yang melintasi wilayah Bogor.
Dia meminta penghentian operasi ini dilakukan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kini sudah diberlakukan.
"Pemerintah Kabupaten Bogor mengajukan permohonan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Bogor dilakukan penghentian sementara angkutan kereta untuk memutus transmisi penularan dan penyebaran Covid-19," kata Ade Yasin, Rabu (15/4/2020).
• Camat Ciputat Sebut Banyak Warganya yang Miskin Mendadak Terimbas Covid-19
• Para Dermawan Diimbau Gaet UMKM Untuk Bantu Warga Kurang Mampu di Masa Pandemi Covid-19
• Jarang Tersorot, Intip Keakraban 2 Putra Yuni Shara Bersama Sang Ayah
Dia menjelaskan bahwa protokol kesehatan sulit dilaksanakan di stasiun selama PSBB ini.
Sebab menurut pengamatannya di sejumlah stasiun di Kabupaten Bogor kerap terjadi penumpukan orang.
Penumpukan orang dalam jumlah banyak mengakibatkan protocol kesehatan sulit dilaksanakan terutama untuk menjaga physical distancing (jaga jarak).
“Berbagai metode ataupun pola pembatasan pergerakan penumpang kereta sudah dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI). Mulai dari pengaturan jam operasional hingga pengaturan angkutan spesifik berdasarkan stasiun asal tujuan. Namun dalam pelaksanaannya, jumlah penumpang masih tinggi dan terjadi penumpukan pada jam-jam tertentu,” ungkap Ade Yasin. (TribunJakarta.com/TribunnewsBogor.com)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Masih Ada Penumpukan di Stasiun, Bupati Bogor Minta Angkutan Kereta Dihentikan Sementara Selama PSBB, .
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Hari Pertama PSBB Bogor, Stasiun Bogor Masih Ramai oleh Penumpang,.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Lalu Lintas Jalan Raya Jakarta - Bogor Tetap Normal di kawasan Check Point PSBB Flyover Cibinong, .
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Hari Pertama PSBB, Kendaraan Masih Ramai Keluar-Masuk Tol Bogor, .