Hari Pertama PSBB Bodebek: Banyak yang Keluyuran, Ridwan Kamil Terjun Langsung Minta Ini

PSBB diterapkan di Bogor, Depok dan Bekasi mulai hari ini, Rabu (15/4/2020). Situasi di sejumlah titik hingga Kang Emil minta ini.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Petugas menghentikan dan memeriksa bus angkutan umum di Tol Bekasi Timur saat hari pertama pelaksaan PSBB di Kota Bekasi, Rabu, (15/4/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, DEPOK - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di Bogor, Depok dan Bekasi mulai hari ini, Rabu (15/4/2020).

PSBB dilaksanakan demi memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil terjun langsung memantau penerapan PSBB di hari pertama ini.

Pantauan Tribun di sejumlah lokasi, masih banyak kendaraan yang berlalu lalang pada hari pertama PSBB.

Penumpang di Stasiun Bogor pun masih terpantau ramai meskipun tak terjadi penumpukan.

Ada pula pengendara motor yang merasa terganggu atas penerapan PSBB ini.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah informasi mengenai pelaksanaan hari pertama PSBB.

Bekasi

Titik pemeriksaan di Tol Bekasi Timur.
Titik pemeriksaan di Tol Bekasi Timur. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Hari Pertama pelaksanaan PSBB di Kota Bekasi, sejumlah ruas jalan masih terpantau "meriah", Rabu (15/4/2020).

Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bersama unsur Kepolisian dan TNI menggelar 32 titik pemeriksaan atau check point di beberapa akses perbatasan, terminal dan stasiun.

Pantauan TribunJakarta.com di akses perbatasan Kota Bekasi dan DKI Jakarta di Jalan Sultan Agung Kecamatan Medan Satria, sejumlah petugas nampak melakukan penindakan kepada pengedara yang terlihat tidak menggunakan masker.

Pengedara yang diberhentikan langsung dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, mereka juga ditanya apakah membawa masker atau tidak, jika tidak membawa, petugas akan langsung memberikan agar segera dipakai.

Selain itu, penindakan juga dilakukan kepada pengguna jalan kendaraan roda empat, mereka diberhetikan ketika terlihat duduk di dalam mobil tanpa mengindahkan himbauan jaga jarak.

Ipda Suradi Panit Lantas Polsek Medan Satria mengatakan, hari pertama pelaksaan PSBB di Kota Bekasi aktivitas kendaraan masih cukup ramai.

"Untuk hari pertama arus kendaraan yang masuk ke Kota Bekasi masih cukup meriah, tapi untuk pelanggar artinya seperti penggendara tidak menggunakan masker itu cukup berkurang," kata Suradi.

Dia menjelaskan, memasuki hari pertama ini, sejumlah warga cukup banyak yang sudah mengerti terkait peraturan penggunaan masker.

Hal ini lantaran, sejak dua hari lalu sosialisasi sudah berjalan di lokasi tersebut.

"Karena sudah banyak yang mengetahui kalau penggunaan masker, tapi kalau penumpang mobil memang masih ada mereka langsung kita perintahkan pindah ke belakang," jelas dia.

Adapun titik pemantauan pelaksaan PSBB di Kota Bekasi, mulai beroperasi sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Dari data sementara di titik pemamtauan PSBB Jalan Sultan Agung Medan Satria, jumlah kendaraan roda dua hingg pukul 09.30 WIB sebanyak 68 kendaraan, sedangkan untuk roda empat sebanyak 44 kendaraan.

Pemeriksaan Bus

Petugas menghentikan dan memeriksa bus angkutan umum di Tol Bekasi Timur saat hari pertama pelaksaan PSBB di Kota Bekasi,  Rabu, (15/4/2020).
Petugas menghentikan dan memeriksa bus angkutan umum di Tol Bekasi Timur saat hari pertama pelaksaan PSBB di Kota Bekasi, Rabu, (15/4/2020). (TribunJakarta/Yusuf Bachtiar)

Salah satu titik pemeriksaan atau check point Pintu Tol Bekasi Timur, petugas Kepolisian dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi nampak memyetop sejumlah bus angkutan umum.

Penyetopan ini dilakukan untuk memastikan pelaksaan PSBB berjalan optimal, penumpang di dalam bus langsung diperintahkan agar duduk secara berjarak.

Mereka yang terlihat duduk berdekatan langsung diperintahkan pindah ke kursi yang masih kosong, pengemudi bus juga diminta agar mentaati aturan PSBB dengan tidak mengangkut penumpang sesuai kapasitas penuh.

Kasat Lentas Polres Metro Beksi Kota, AKBP Ojo Ruslani mengatakan, sasaran titik pemeriksaan di pintu tol berupa kendaraan angkutan umum dan angkutan barang.

Untuk angkutan barang, dia memastikan pengecekan dilakukan kepada pengemudi dan penumpang yang tidak menggunakan masker.

"Angkutan barang ini kota prioritaskan kepada yang ada hubungannya dengan kebutuhan khalayak orang banyak terkait dengan pendistribusian makanan, bahan makanan, itu kita prioritaskan," kata Ojo di Pintu Tol Bekasi Timur, Rabu, (15/4/2020).

Untuk angkutan umum seperti bus, pihaknya melakukan pemeriksaan guna memastikan ketaatan sekaligus sosiliasi pengemudi dan penumpang terkait aturan PSBB.

"Kalau bus itu yang biasa 40, untuk kali ini hanya 20, itu pun seluruh penumpang wajib menggunakan masker, supir kernet wajib menggunakan masker," tegas dia.

Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan pada kendaraan pribadi. Jika kedapatan penumpang duduk di kursi depan, petugas akan langsung menghentikan dan memerintahkan supaya pindah ke kursi belakang.

Ojo memastikan, pada hari pertama pelaksaan ini PSBB, penindakan baru sebatas himbauan dan tegura.

"Kita lebih mengutamakan kepada himbauan, himbauan kemudian apabila terdapat pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna jalan berupa motor ataupun mobil, kita berikan surat teguran tertulis," tegas dia.

Depok

Hari ini Kota Depok mulai menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam rangka memutus mata rantai penyebaran wabah Covid-19.

Sejak pukul 06.00 WIB, sejumlah petugas gabungan pun mulai melakukan pengawasan di sejumlah titik check point wilayah perbatasan Kota Depok.

Satu diantara sejumlah titik check point berada di Jalan Raya Parung Ciputat, Sawangan, tepatnya di kawasan Wates, yang berbatasan langsung dengan daerah Tangerang Selatan.

Pantauan TribunJakarta.com, sejumlah petugas memberikan imbauan pada pengendara roda dua yang tidak menggunakan masker.

"Dipakai dulu maskernya, kalau tidak punya ini kami kasih," ujar seorang petugas Kepolisian pada pengendara motor yang tidak memiliki masker di lokasi, Rabu (15/4/2030).

Tak hanya pengendara motor tanpa masker, penumpang mobil yang masih duduk berdekatan atau dalam arti tidak menerapkan physical distancing juga tak luput diberi imbauan.

Terlihat, sejumlah penumpang yang masih duduk bersebelahan sopirnya diminta agar pindah ke kursi belakang.

"Pindah ke belakang, jaga jaraknya ya," tambah petugas itu menjelaskan.

Pantauan TribunJakarta.com, pengawasan tersebut berlangsung di dua jalur bagi pengendara yang hendak masuk dan keluar dari Kota Depok.

Pemotor Merasa Ribet

Proses pelaksanaan pengawasan PSBB di check point Jalan Raya Parung-Ciputat, Sawangan, Kota Depok, Rabu (15/4/2020).
Proses pelaksanaan pengawasan PSBB di check point Jalan Raya Parung-Ciputat, Sawangan, Kota Depok, Rabu (15/4/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA)

Seorang pengendara motor menolak pelaksanaan pengawasan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penolakan tersebut terjadi di titik check point pengawasan PSBB yang berada di Jalan Raya Parung-Ciputat, Sawangan, Kota Depok.

Pengendara yang tidak diketahui identitasnya itu mengatakan, bahwa pelaksanaan pengawasan PSBB ini cukup mengganggunya berkendara.

"Ngeribetin saja," ucapnya pada petugas gabungan di lokasi pengawasan, Rabu (15/4/2020).

Tak tinggal diam, petugas gabungan pun langsung memberikan pengertian dan imbauan pada pengendara motor tersebut.

Pantauan TribunJakarta.com, mayoritas pelanggaran dilakukan oleh pengendara motor tanpa masker.

Selain pengendara motor tanpa masker, masih banyak juga penumpang mobil yang duduk berdekatan dengan sopir, hingga diminta turun dan pindah ke kursi bagian belakang.

Pantauan Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memantau langsung proses pelaksanaan PSBB di Depok, Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memantau langsung proses pelaksanaan PSBB di Depok, Jawa Barat. (Istimewa)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memantau langsung proses pelaksanaan pengawasan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Depok, Jawa Barat.

Berdasarkan pantauannya, pria yang akrab disapa dengan sebutan Kang Emil mengatakan bahwa dirinya masih melihat banyak warga yang beraktivitas di luar rumah.

"Saya hari ini datang memantau PSBB di Jawa Barat, saya lihat masyarakat masih banyak yang berkeluyuran ya," ujar Kang Emil di Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Rabu (15/4/2020).

Meski begitu, ia mengakui bahwa arus volume kendaraan sudah mulai menurun hingga 50 persen.

"Tapi volume kendaraan, kalau di Tol sudah turun 50 persen. Jadi ini mengindikasikan di setiap wilayah pengurangan oleh PSBB ini bagus, signifikan," katanya.

Sanksi Tilang

Ridwan Kamil meminta Wali Kota Depok agar memberikan sanksi tilang bagi pelanggar PSBB di jalan raya, melalui titik check point wilayah perbatasan yang dijaga petugas gabungan.

"Saya usul kepada Pak Wali untuk sanksi pertama itu diberikan surat tilang, bahwa anda melanggar peraturan PSBB sehingga negara mencatat bahwa anda melanggar, sehingga nanti ada sanksi," katanya.

Ihwal sanksi tersebut, Kang Emil berharap sudah bisa diterapkan pada pelaksanaan PSBB esok atau pun lusa hari.

"Saya kira mungkin besok atau lusa, sanksi berupa surat tilang atau surat peneguran itu bisa segera dilaksanakan sehingga tim yang ada di check point ini bisa rajin melakukan razia-razia terhadap lalu lintas yang melanggar pada aturan PSBB ini. Saya kira begitu, pungkasnya.

Bogor

Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di Kota Bogor sepertinya belum banyak dipahami pengguna lalu lintas.

Sampai sore ini lalu lalang kendaraan keluar masuk Tol Bogor cukup ramai.

Pantauan TribunnewsBogor.com pukul 16.20 WIB kendaraan yang masuk Tol Bogor dari arah Tajur menuju Tol Jagorawi cukup ramai.

Kendaraan tersebut didominasi oleh kendaraan dengan nomer polisi Jakarta.

Kondisi yang sama juga terjadi pada arus lalu lintas dari pintu keluar Tol Bogor.

Selain itu tak ada petugas yang melakukan pemeriksaan.

Hanya ada beberapa petugas yang sedang melakukan pemantauan.

Check Point di Simpang Cibinong

Pemeriksaan kendaraan di Check Point Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Simpang Flyover Cibinong berlangsung cukup ketat.

Hal ini dilakukan karena kawasan tersebut merupakan perbatasan wilayah antara Kabupaten Bogor dan Kota Depok.

Meski begitu, lalu lintas kendaraan di Jalan Raya Jakarta - Bogor tetap normal di kedua arah.

Tidak ada antrean kendaraan yang berarti di kawasan perbatasan wilayah ini.

Padahal, aparat berkali-kali memberhentikan cukup banyak pengendara karena melanggar PSSB seperti salah satunya tidak mengenakan masker.

Sementara kondisi cuaca saat ini terpantau mendung.

Suasana Stasiun Bogor

Hari pertama PSBB di Kota Bogor, Stasiun Bogor masih ramai oleh penumpang meski tidak sampai terjadi penumpukan, Rabu (15/4/2020).
Hari pertama PSBB di Kota Bogor, Stasiun Bogor masih ramai oleh penumpang meski tidak sampai terjadi penumpukan, Rabu (15/4/2020). (TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho)

Hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor, suasana di Stasiun Bogor masih ramai oleh penumpang.

Pantauan TribunnewsBogor.com, Rabu (15/4/2020) antrean penumpang tampak mengular di pintu masuk.

Setiap penumpang diperiksa suhu tubuhnya menggunakan infrared thermometer.

Penumpang juga diwajibkan memakai masker.

Meski masih ramai oleh penumpang, namun tidak terjadi penumpukan penumpang di dalam gerbong Commuter Line.

Penumpang yang akan menuju ke Jakarta Kota atapun Tanah Abang harus mengikuti aturan jaga jarak atau physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona dan Covid-19.

Pelaksanaan PSBB hari pertama di Kota Bogor ditinjau Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi.

PSBB di Kota Bogor dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Pantauan TribunnewsBogor.com, pukul 06.00 WIB pengecekan dilakukan di Stasiun Bogor.

Dalam pengecekan tersebut Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto bersama Irjen Rudy Sufahriadi didampingi Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

Setelah melakukan peninjauan diarea Stasiun Bogor ketiganya naik ke dalam KRL untuk mengecek ke beberapa Stasiun lainnya di wilayah Bogor Raya

Sementara itu kondisi penumpang di Stasiun Bogor saat hari pertama penerapan PSBB masih terlihat ramai.

Meski demikian tidak ada antrean ataupun penumpukan penumpang di pintu ataupun di dalam area stasiun di atas peron.

Permintaan Ade Yasin

Bupati Bogor Ade Yasin meminta kepada Kementrian Perhubungan untuk mengentikan sementara operasi angkutan kereta yang melintasi wilayah Bogor.

Dia meminta penghentian operasi ini dilakukan selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kini sudah diberlakukan.

"Pemerintah Kabupaten Bogor mengajukan permohonan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Kabupaten Bogor dilakukan penghentian sementara angkutan kereta untuk memutus transmisi penularan dan penyebaran Covid-19," kata Ade Yasin, Rabu (15/4/2020).

Camat Ciputat Sebut Banyak Warganya yang Miskin Mendadak Terimbas Covid-19

Para Dermawan Diimbau Gaet UMKM Untuk Bantu Warga Kurang Mampu di Masa Pandemi Covid-19

Jarang Tersorot, Intip Keakraban 2 Putra Yuni Shara Bersama Sang Ayah

Dia menjelaskan bahwa protokol kesehatan sulit dilaksanakan di stasiun selama PSBB ini.

Sebab menurut pengamatannya di sejumlah stasiun di Kabupaten Bogor kerap terjadi penumpukan orang.

Penumpukan orang dalam jumlah banyak mengakibatkan protocol kesehatan sulit dilaksanakan terutama untuk menjaga physical distancing (jaga jarak).

“Berbagai metode ataupun pola pembatasan pergerakan penumpang kereta sudah dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI). Mulai dari pengaturan jam operasional hingga pengaturan angkutan spesifik berdasarkan stasiun asal tujuan. Namun dalam pelaksanaannya, jumlah penumpang masih tinggi dan terjadi penumpukan pada jam-jam tertentu,” ungkap Ade Yasin. (TribunJakarta.com/TribunnewsBogor.com)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Masih Ada Penumpukan di Stasiun, Bupati Bogor Minta Angkutan Kereta Dihentikan Sementara Selama PSBB, .

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Hari Pertama PSBB Bogor, Stasiun Bogor Masih Ramai oleh Penumpang,.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Lalu Lintas Jalan Raya Jakarta - Bogor Tetap Normal di kawasan Check Point PSBB Flyover Cibinong, .

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Hari Pertama PSBB, Kendaraan Masih Ramai Keluar-Masuk Tol Bogor, .

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved