Jenazahnya Ditolak Warga, Pengorbanan Perawat di Semarang Saat Hidup Diungkap Suami: Sakit Pun Kerja

Seorang perawat RSUP Kariadi berinisial NK (38) dinyatakan meninggal dunia setelah terinfeksi corona.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
(KOMPAS.com/DIAN ADE PERMANA)
Karangan bunga berderet di pintu masuk TPU Siwarak, Sewakul 

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang perawat RSUP Kariadi berinisial NK (38) dinyatakan meninggal dunia setelah terinfeksi corona.

Sedianya perawat tersebut akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, Ungaran Timur.

Meski liang lahat telah digali, rupanya sebagian warga menolak.

TONTON JUGA

"Entah dari mana, tiba-tiba ada penolakan oleh sekelompok maysrakat. Padahal informasi awalnya dari RT setempat sudah tidak ada masalah," kata Humas Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 Kabupaten Semarang Alexander Gunawan.

Peristiwa tak manusiawi yang dilakukan wargapun sontak viral di media sosial.

Suami NK, Joko Wibowo kemudian membeberkan pengorbanan sang istri semasa hidupnya sebagai pahlawan kesehatan.

Hal tersebut disampaikan Joko Wibowo saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa, pada Rabu (15/4/2020).

Mulanya Joko Wibowo mengungkapkan istrinya telah menjadi perawat selama 15 tahun.

TONTON JUGA

Belasan tahun mengabdi, NK adalah perawat yang gigih dan selalu bekerja dengan maksimal.

Bahkan saat tengah jatuh sakit, NK tetap menjalankan tugasnya di rumah sakit.

"Istri saya usia 38 tahun jadi perawat sejak tahun 2005 hingga ajal menjemputnya," kata Joko Wibowo, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Najwa Shihab, pada Kamis (16/4/2020).

"Istri saya adalah perawat yang gigih bekerja dengan seoptimal mungkin,"

"Sampai dirawat di rumah sakitpun dia masih dalam kondisi bekerja," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved