Jenazahnya Ditolak Warga, Pengorbanan Perawat di Semarang Saat Hidup Diungkap Suami: Sakit Pun Kerja
Seorang perawat RSUP Kariadi berinisial NK (38) dinyatakan meninggal dunia setelah terinfeksi corona.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
Pengakuan Joko Wibowo membuat Najwa Shihab merasa kagum.
"Sampai terkahir pun masih terus bekerja?" ucap Najwa Shihab.
"Kondisinya sebenarnya sudah panas, tapi dia tetep memaksakan diri untuk bekerja," jelas Joko Wibowo.
Kesehatannya tak kunjung membaik, NK yang saat itu tetap memaksakan diri untuk bekerja akhirnya diminta sang suami untuk memeriksakan diri.
Setelah diperiksa, NK akhirnya diminta pihak dokter untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Dia bekerja masuk siang, saya suruh periksa, kemudian dirawat," ucap Joko Wibowo.
Saat masuk ke dalam ruang perawatan, NK menurut Joko Wibowo mengalami pusing dan demam.
Setelah 4 hari kemudian, ibu tiga orang anak itu tiba-tiba menderita sesak hingga akhirnya dipindakan ke ruang isolasi.
"Istri saya itu bekerja di ruang perawatan, kurang tahu dia dapat (virus corona re) di ruang perawatan atau emergency," ucap Joko Wibowo.
"Tanggal 16 masuk di ruang rawat inap, keluhannya panas dan pusing,"
"Keluhan bertambah menjadi sesak, pada tanggal 21 dirawat di ruang isolasi, karena dokter mencurigai terkena Covid-19," tambahnya.
Tiga hari berada di ruang isolasi, nyawa NK tak bisa diselamatkan.
SIMAK VIDEONYA:
Jenazah Dokter Pasien Covid-19 Dikubur Tanpa Peti, Petugas Bingung: Keluarga Gak Ada Sama Sekali
Jenazah seorang dokter yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dimakamkan tanpa peti, di Taman Pemakaman Umum (TPU) Padurenan di Kecamatan Mustikajaya.