Antisipasi Virus Corona di DKI

Catat, MRT Jakarta Tak Layani Penumpang di 3 Stasiun Ini Mulai Pekan Depan

Moda Raya Terpadu (MRT) tidak akan melayani penumpang di tiga stasiun mulai pekan depan, Senin (20/4/2020)

Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Suasana Stasiun MRT Haji Nawi yang memasang deretan cone untuk mencegah parkir liar pada Senin (8/4/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Moda Raya Terpadu (MRT) tidak akan melayani penumpang di tiga stasiun mulai pekan depan, Senin (20/4/2020)

MRT tidak akan berhenti di Stasiun MRT ASEAN, Stasiun MRT Blok A dan Stasiun MRT Haji Nawi.

Hal itu dilakukan PT Mass Rapid Transit ( MRT) Jakarta terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Mulai hari Senin, MRT Jakarta tidak berhenti dan tidak memberangkatkan penumpang dari tiga stasiun yaitu Stasiun ASEAN, Stasiun Blok A, dan Stasiun Haji Nawi," kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta, Muhammad Effendi dalam keterangannya, Jumat (17/4/2020).

Selain mengurangi jumlah stasiun yang dilayani, interval waktu kedatangan kereta (headway) juga akan berubah.

"Selang waktu keberangkatan kereta (headway) menjadi 30 menit sepanjang jam operasional," kata dia.

Setelah ada penambahan perubahan itu, kebijakan layanan operasi MRT Jakarta adalah sebagai berikut :

1. Jam operasional pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB

2. Pembatasan jumlah penumpang maksimal 60 orang per kereta

3. Kewajiban penggunaan masker bagi penumpang

4. Pengetatan penerapan personal hygiene dan physical distancing PSBB di Jakarta berlangsung mulai 10 April hingga 23 April 2020 dan bisa diperpanjang.

PSBB itu bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Dalam kurun waktu dua minggu tersebut, seluruh warga di wilayah DKI Jakarta hanya diperbolehkan keluar rumah apabila dalam keadaan darurat seperti memenuhi kebutuhan pokok atau bekerja di sektor tertentu yang mendapat pengecualian.

Warga juga diwajibkan menggunakan masker apabila keluar rumah.

Anies Sebut Jumlah Penumpang TransJakarta, MRT, LRT Merosot

Gubernur DKI Jakarta saat menggelar konferensi pers di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2020) sore.
Gubernur DKI Jakarta saat menggelar konferensi pers di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (26/3/2020) sore. (Istimewa/Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, terjadi penurunan signifikan jumlah pengguna moda transportasi umum sejak mewabahnya virus corona (Covid-19).

Hal ini disampaikan Anies saat teleconference dengan Tim Pengawas Penanganan Covid-19 DPR RI pada Kamis (16/4/2020) sore.

"Pengguna kendaraan umum di Jakarta yang dikelola Pemprov DKI Jakarta itu mengalami penurunan yang sangat signifikan," ucapnya, Kamis (16/4/2020).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mencontohkan, rata-rata jumlah penumpang TransJakarta per harinya saat ini hanya mencapai 91.000.

Padahal, rata-rata jumlah penumpang moda transportasi unggulan di Jakarta itu bisa mencapai 950 ribu hingga satu juta per harinya dalam keadaan normal.

"Semenjak 1 April, (pengguna TransJakarta) tinggal 103 ribu. Lalu, hari kemarin itu tinggal 91 ribu. Artinya, sudah tinggal 9 persen dari normalnya penumpang TransJakarta," ujarnya.

Kemudian, rata-rata jumlah pengguna MRT juga mengalami penurunan cukup signifikan, dimana saat ini hanya menyisakan 5 persen dari kondisi normal.

"MRT itu penumpangnya sekira 85.000 sampai 90.000 . Bahkan, kadang-kadang bisa 100 ribu. Tapi sekarang rata-rata penumpang MRT hanya 5.000 penumpang," kata Anies.

Nasib Pilu Gadis 18 Tahun di Toba Diperkosa Remaja hingga Hamil 6 Bulan, Korban Sempat Menjerit

UPDATE Corona di Depok Jumat 17 April 2020: ODP 2.445, PDP 845, Positif 161 Kasus

"Bahkan, LRT saat ini tinggal 200-an orang per hari," sambungnya.

Penurunan rata-rata jumlah penumpang tiga moda transportasi unggulan di Jakarta ini tak terlepas dari kebijakan pembatasan angkutan umum dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).

Pembatasan yang dimaksud ialah dengan mengurangi jumlah penumpang hingga 50 persen dari kapasitas maksimum angkutan umum dan juga memangkas jam operasianl ketiga angkutan massal tersebut.

"Kendaraan umum itu makin dijarangkan. MRT sekarang beroperasi hanya setiap 30 menit dan berhenti di 4 sampai 6 stasiun saja. Jadi pembatasan itu kita lakukan di semua kendaraan umum yang kita operasikan," tuturnya. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "MRT Jakarta Tak Operasikan di 3 Stasiun Mulai 20 April", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved