Sebelum Ventilator, Pengusaha Mesin Laundry Ini Buat Bilik Disinfektan
Pengusaha mesin laundry Anton Agusta hampir merampungkan pembuatan ventilator atau alat bantu pernapasan di bengkel miliknya.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Pengusaha mesin laundry Anton Agusta hampir merampungkan pembuatan ventilator atau alat bantu pernapasan di bengkel miliknya di kawasan Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Namun, Anton ternyata sudah lebih dulu membuat bilik disinfektan (chamber).
Tujuannya sama seperti pembuatan ventilator, yakni menekan penyebaran virus Corona (Covid-19).
"Saya ditelepon teman dari Makassar. Dia bilang di Vietnam bisa mengurangi penyebaran dengan chamber. Daripada nggak melakukan apa-apa, mending bergerak perangi Corona," kata Anton saat ditemui di bengkelnya, Jumat (17/4/2020).
Ia mengaku tidak mengambil keuntungan dari pembuatan chamber tersebut.
Ketika itu, ia membuat program 1.000 chamber. Namun, baru sekitar 200 chamber yang disebar ke sejumlah fasilitas kesehatan di Indonesia.

"Karena waktu itu ada larangan dari pemerintah, akhirnya kita setop produksi chamber," ujar dia.
Pantauan TribunJakarta.com, beberapa chamber yang Anton buat masih berada di bengkelnya.
Anton tak kehabisan ide untuk memerangi Corona. Setelah chamber, ia dan timnya membuat ventilator.
Anton mengaku prioritas utamanya dalam membuat ventilator bukan membuka peluang bisnis.
Baginya, yang terpenting adalah wabah Covid-19 di Indonesia cepat berlalu.

"Kalau bisa bergerak dan bermanfaat untuk memerangi Corona dengan cara masing-masing, ya bergerak lah," ucap dia.
Dalam merakit ventilator, Anton tidak memiliki latar belakang medis atau kedokteran. Namun, ia memiliki pengalaman sebagai teknisi elektronik.
"Kalau teknis dan elektronik, saya 10 tahun di bengkel. Pertama saya bikin konversi listrik ke gas untuk laundry kiloan itu. Habis itu saya bikin mesin koin," kata Anton.