Obat Remdisivir Sedang Diuji Klinis Bisa Sembuhkan Covid-19

Sedang diuji sehingga dokter dapat menentukan apakah obat itu benar-benar mempengaruhi kondisi pasien

Editor: Erik Sinaga
Shutterstock via Kompas
Ilustrasi virus corona 

Disebutkan, ada sebanyak 2.400 pasien dengan gejala Covid-19 yang parah di 152 lokasi percobaan di seluruh Amerika Serikat.

Demikian pula, sedang berlangsung uji coba obat pada 1.600 pasien dengan gejala sedang di 169 rumah sakit dan klinik di seluruh dunia.

Selain Remdesevir juga telah dilakukan uji clinis pada ribuan pasien dengan menggunakan obat antimalaria (Hydroxy Chloroquine), namun obat anti malaria, “Hydroxy Chloroquine” ini selain memberikan efek mengurangi gejala, ada kelemahannya, yaitu juga memberikan efek samping, berupa hypoglikemia hingga arrythmia atau gangguan irama jantung.

Nagita Slavina Sebut Merry Asisten Paling Galak, Raffi Ahmad Cemberut: Kayak Emak Tiri!

Tewas Ditembak, Status Pria Penodong Wanita di Angkot Terungkap dari Surat di Kantong Celana

5 Fakta Bayi Berusia 3 Minggu Menangis Darah di Samarinda, Bermula dari Keluarkan Kotoran Mata

Karena kekurangannya, sehingga bisa saja obat Hydroxy Chloroquine cukup dijadikan sebagai obat pendukung atau supportif drugs.

"Akhirnya, semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama, obat pilihan anti-Covid-19 bisa segera disahkan," kata dia.

Berita ini telah tayang di Tribunnews,com dengan judul: Remdisivir Berpotensi Jadi Obat Termanjur Sembuhkan Covid-19

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved