Viral di Media Sosial
Polisi Klaim Kasus Tukang Becak Disiksa Satpam Berakhir Damai, Menantu Korban: Lapor Tak Ditanggapi
Kompol Ari Sumarwono mengeklaim kasus penganiayaan keji yang menimpa tukang becak bernama Ngadino Cipyo Wiyono berakhir damai.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Ditemui TribunSolo di Kapolsek Laweyan, Kompol Ari Sumarwono mengeklaim kasus penganiayaan keji yang menimpa tukang becak bernama Ngadino Cipyo Wiyono berakhir damai.
Namun menantu Ngadino, Toni Handriyanto mengungkapkan fakta berbeda.
Diwartakan sebelumya di media sosial viral video Ngadino tengah 'dihakimi' tiga satuan pengamanan (satpam) di depan pos satpam Museum Keris Solo.
TONTON JUGA
Dugaan penganiayaan terjadi pada Jumat (17/4/2020) pukul 15.30 WIB di museum yang berada di Jalan Bhayangkara Nomor 2, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Di video tersebut, sembari meminta maaf karena kencing melewati pagar, Ngadino dipukul dan ditendangi oleh ketiga satpam tersebut.
Bahkan salah satu satpam yang membawa kayu pramuka menyarangkan ke leher korban.
"Biasa wae, an**** kau," ucap seorang satpam dengan nada emosi yang melontarkan kata-kata hewan tidak senonoh.
Sementara itu Ari Sumarwono menganggap peritiwa keji tersebut hanya kesalahpahaman semata.
• Baru Bekerja Sebentar, Pegawai Raffi Ahmad Sudah Bisa Beli Mobil Secara Tunai: Cuma Nabung 4 Bulan
TONTON JUGA
"Kejadian itu benar, tetapi itu hanya kesalahpahaman," ungkap Ari dikutip TribunJakarta.com dari TribunSolo.
Menurut dia, tukang becak sempat melompat pagar ke museum milik Pemkot Solo itu tanpa izin.
"Alasannya ingin kencing, lalu satpam curiga, dikirannya ingin melakukan kejahatan lalu satpam ini main hakim sendiri," kata Ari.
Bahkan polisi yang piket saat itu datang ke tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengecek keadaan dan mediasi kedua belah pihak.
"Kami langsung adakan mediasi dan keduanya saling memaafkan," ujar Ari.
• Sembuh dari Covid-19, Rico Ceritakan Pengorbanan Istrinya Temani di Ruang Isolasi: Dia Ambil Risiko