Antisipasi Virus Corona di Bekasi

Diingatkan untuk Pakai Masker, Pria di Bekasi Malah Bacok Satpam, Pelaku dalam Pengejaran Polisi

Karena sedang karantina wilayah, warga yang hendak masuk itu diminta menggunakan masker, cuci tangan, serta pengecekan KTP

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
ISTIMEWA
Ilustrasi Pembacokan 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Aksi pembacokan terhadap seorang satpam perumahan terjadi di wilayah Kota Bekasi.

Peristiwa ini dipicu lantaran pelaku kesal saat ditegur untuk menggunakan masker.

Detik-detik aksi pembacokan ini terekam CCTV komplek, terlihat dua orang pria menggunakan sepeda motor tiba-tiba menyerang seorang satpam yang tengah berjaga di pos pintu masuk perumahan.

Kapolsek Bekasi Timur Polres Metro Bekasi Kota Kompol Sutoyo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Perumahan Narogong, RW38, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

"Benar peristiwa itu (pembacokan), kejadian Senin, (20/4), sekira pukul 21.00 WIB," kata Sutoyo saat dikonfirmasi, Rabu, (22/4/2020).

Sutoyo menjelaskan, kronologis kejadian bermula ketika satpam komplek dua hari sebelum kejadian pembacokan sempat cekcok dengan pelaku yang kala itu melintas menggunakan sepeda motor tapa mengenakan masker.

"Jadi dua hari lalu sebelum peristiwa itu satpam negur suruh pakai masker, entah negurnya keras atau bagaimana jadilah ribut adul mulut," jelasnya.

Dari situ, pelaku diduga dendam dan kembali ke lokasi tempat satpam berjaga dengan menyiapkan senjata tajam.

"Dia berboncengan sepeda motor, satu orang pelaku turun dan langsung menyerang, satunya lagi berjaga di motor setelah menyerang itu dia langsung kabur," paparnya.

Sutoyo menegaskan, pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan. Pelaku menurut dia bukan warga perumahan, dia diduga hanya melintas pasa saat kejadian cekcok adu mulut sebelum peristiwa pembacokan.

"Kita masih lidik, saksi sejauh ini satpam yang menjadi korban kita periksa dan rekaman CCTV, mudah-mudahan cepat tertangkap," ucap Sutoyo.

Adapun korban pembacokan menurut Sutoyo, mengalami luka bacok pada badan sebelah kiri. Beruntung luka yang dialami tidak terlalu parah sehingga tidak perlu dirawat di rumah sakit.

"Kondisinya baik, cuma luka aja sedikit di badan sebelah kiri, karena dia pada saat kejadian sempat lari dari serangan pelaku," tandasnya.

Tak terima ditegur

Rekaman CCTV berisi sejumlah orang melakukan aksi pembacokan terhadap satpam perumahan di Bekasi, Jawa Barat, beredar viral.

Insiden itu terjadi di RW 38, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.

Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sutoyo membenarkan peristiwa pembacokan tersebut.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (20/4/2020) malam lalu.

"Iya betul kejadian itu, dua hari lalu."

"Karena kesal diingatkan pakai masker dan cuci tangan," kata Sutoyo, Rabu (22/4/2020).

Sutoyo menjelaskan, dua hari sebelum pembacokan, satpam di perumahan itu pernah menegur seorang warga yang hendak masuk area perumahan.

Karena sedang karantina wilayah, warga yang hendak masuk itu diminta menggunakan masker, cuci tangan, serta pengecekan KTP.

Karena kesal dan tak terima ditegur, dua hari setelah itu ia datang lagi, lalu melakukan pembacokan.

"Mungkin dia (satpam) negurnya keras entah bagaimana, jadilah ribut itu."

"Habis ribut, selesai itu yang ditegur pergi," jelasnya.

Ada dua terduga pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap satpam.

Keduanya menggunakan sepeda motor berboncengan.

Pelaku pembacokan itu juga bukan warga perumahan setempat.

"Bukan warga setempat, orang lain."

"Maka masih dalam lidik, doain ya biar ketangkap," ucapnya.

Saat ini pihaknya masih memeriksa sejumlah CCTV yang merekam aksi pembacokan tersebut.

Satpam atau korban juga tengah dimintai keterangan.

"Pelaku masih kita cari, insyaallah, doain aja biar cepet ditangkep," cetus Sutoyo.

Takut Dimarahi Tante, FH Pura-pura Jadi Korban Begal Hingga Akhirnya Masuk Penjara

Kriteria Penerima Bantuan Sosial di Depok: Keluarga Miskin dan Rentan Hingga Pekerja Harian

8 Hal yang Membatalkan Puasa Ramadan, Apa Saja? Simak Ulasannya

Gejala Penyakit DBD Hingga Obat Alami untuk Menyebuhkan Demam Berdarah

DPRD Minta Anies Evaluasi Terkait Adanya TNI-PNS Aktif Terima Bansos Pemprov DKI

Kasus serupa: Penumpang Ngamuk Keluarkan Pisau saat Ditegur Tak Pakai Masker

Warga yang mengamuk itu berinisial MN, seorang penumpang mobil yang melintas saat petugas menggelar pemeriksaan PSBB di wilayah Pasar Jumat, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

MN pun sempat diamankan oleh polisi lantaran mengeluarkan senjata tajam jenis pisau karena tak terima ditegur petugas.

Rupanya tak hanya membawa pisau, pria tersebut juga membawa pistol.

Wakasatlantas Polres Jakarta Selatan, AKP Sugiyanto, membeberkan kronologi kejadian yang nyaris terjadi keributan itu.

Menurutnya, peristiwa tersebut berawal saat petugas menyarankan memakai masker kepada MN.

"Saya dengar dari anggota, pada saat dia berdiri kan melihat mobil sebelah kirinya tidak menggunakan masker, diberhentikan," ucap AKP Sugiyanto, Rabu (15/4/2020).

Menurut Sugiyanto, petugas kemudian menyarankan MN untuk memakai masker.

Rupanya, MN tidak terima saat ditegur petugas untuk menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

MN pun malah ngotot kepada petugas yang menegurnya itu.

"Mau pakai masker mau enggak pakai masker terserah saya," kata AKP Sugiyanto saat menirukan ucapan MN.

Meski diancam, nyali petugas kepolisian tak menciut.

Petugas lalu mengamankan MN ke pos check poin pemeriksaan.

"Begitu dia mengeluarkan sajam, anggota bukannya takut malah dibawa ke pos check poin."

"Kemudian ada tentara juga di situ dicek identitasnya."

"Ternyata pensiunan tentara," lanjutnya.

MN yang merupakan pensiunan tentara tersebut kemudian meminta maaf kepada petugas dan anggota yang sedang melakukan operasi pemeriksaan PSBB untuk pencegahan Covid-19.

Wakasatlantas Polres Jakarta Selatan, AKP Sugiyanto menjelaskan pihak kepolisian dibantu tentara sedang melaksanakan tugas kemanusiaan selama PSBB Di Jakarta.

Di mana setiap orang yang tidak menggunakan masker akan diberhentikan dan diminta memakai masker.

"Kita suruh pakai, kalau enggak mau kita balikkan. Kenapa bapak malah mengancam-ngancam seperti itu?" kata Sugiyanto.

"Dia minta maaf di hadapan saya dan Babinsa," ujar Sugiyanto.

Sugiyanto kemudian menyita pisau yang dibawa Mulyanto untuk mengancam petugas.

Sementara pistolnya tak disita lantaran memiliki surat resmi.

Sugiyanto mengimbau masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah selama PSBB di Jakarta sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. (TribunJakarta.com/WartaKota)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved