Pandemi Covid-19, IDAI Anjurkan Imunisasi Tetap Berjalan Gunakan Aturan Khusus

IDAI menganjurkan agar imunisasi anak tetap dilanjutkan meski dalam situasi pandemi Covid-19.

WARTA KOTA/Nur Ichsan
Ilustrasi Imunisasi 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menganjurkan agar imunisasi anak tetap dilanjutkan meski dalam situasi pandemi Covid-19.

Prof. DR. Dr. Ismoedijanto MP, DTM&H,Sp.A(K) dari Satuan Tugas (Satgas) Imunisasi IDAI menyampaikan, imunisasi lengkap harus tetap dilakukan agar anak terlindungi dari berbagai penyakit yang beresiko menimbulkan kecacatan dan kematian.

"Yang diprioritaskan adalah anak-anak yang berusia dibawah 18 bulan. Sedangkan di wilayah penularan luas Covid-19 apabila tidak memungkinkan diberikan imunisasi, imunisasi dapat ditunda hingga 1 bulan. Setelahnya, imunisasi dasar harus segera diberikan," kata dr Ismoedijanto, dalam keterangan tertulis IDAI yang diterima TribunJakarta.

Dalam wilayah penularan luas Covid-19, imunisasi dapat ditunda jika tidak memungkinkan hingga selama 1 bulan.

Setelah itu, imunisasi dasar pada anak usia dibawah 18 bulan tetap harus dilakukan. Adapun beberapa tahapan imunisasi dasar meliputi Hep B/ (HB) O pada usia 0-7 hari, BCG-Polio 1 usia 1 bulan, DPT-HB-HIB 1-Polio 2 pada usia anak 2 bulan, DPT-HIB 2- Polio 3 pada usia 3 bulan, DPT-HB-HIB 3- Polio 4 IPV pada usia 4 bulan, dan Campak pada usia 9 bulan.

Dr. Nina Dwi Putri, Sp.A(K), M.Sc(TropPaed) selaku Sekretaris Bidang Ilmiah PP IDAI pun turut menyarankan pengaturan khusus dalam melaksanakan imunisasi dalam masa pandemi agar anak tetap bisa mendapatkan vaksinasi yang dibutuhkan.

Diantaranya dengan memperhatikan physical distancing atau jaga jarak pada ruang khusus imunisasi serta melakukan pengaturan alur masuk dan keluar bagi pengunjung.

"Ruang khusus imunisasi harus
memperhatikan physical distancing yang berarti datang tepat waktu. Mengatur alur masuk dan keluar sehingga terpisah dari jalur pasien sakit, serta mengatur jam khusus dan hari tertentu untuk imunisasi itu sebaiknya diterapkan," kata dr Nina.

Pemkot Jakarta Utara Siapkan Rumah Isolasi Pasien Covid-19

Nangis Lihat Video Ibunda Dikafani, Ashanty Dihibur dan Diajak Anang Lakukan Ini: Emang Boleh?

Fasilitas layanan kesehatan, juga diminta untuk menyediakan layanan agar orangtua bisa mengatur jadwal ketika hendak melakukan imunisasi anak.

Ini untuk menghindari terjadinya penumpukan hingga resiko terpapar covid-19 juga semakin besar.

Selain itu, penting bagi seluruh rumah sakit atau fasilitas layanan kesehatan melakukan skrining awal. Baik untuk suhu tubuh, gejala batuk pilek, hingga sesak nafas.

"Skrining yang dilakukan diawal dilakukan baik kepada orangtua atau pengantar anak yang akan diimunisasi beserta anaknya juga. Skrining tidak hanya suhu, tetapi adanya batuk pilek, nyeri tenggorokan dan sesak nafas. Selain itu, penggunaan masker untuk seluruh lapisan masyarakat juga diperlukan," bebernya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved