Antisipasi Virus Corona di DKI
Anggota DPRD DKI Jakarta Kenneth: Pembagian Bansos Harus Tepat Sasaran!
anyak mendapatkan laporan langsung dari warga terkait pembagian bansos yang dinilai tidak tepat sasaran
Kent pun menilai, jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gagal total dalam mendistribusikan bansos kepada warga Jakarta yang tak mampu.
Karena saat ini, pembagian bansos sangat carut marut. Jika hal itu terjadi maka banyak warga yang kelaparan dan dia khawatir bisa memicu meningkatnya angka kriminalitas di ibukota.
"Anies saya anggap gagal dalam mendistribusikan bansos ini karena saat ini hasil dari temuan saya di lapangan pembagian bansos sangat carut marut. dan jika tidak diselesaikan dengan baik maka saya khawatir aksi kriminalitas akan meningkat, karena banyak warga kelaparan ditambah lagi dengan pembebasan asimilasi napi di beberapa lapas," tuturnya.
Selain itu, Kent juga meminta kepada Gubernur Anies Baswedan agar kembali menegaskan, terkait dengan PSBB di Jakarta, keluar masuk bus di Jakarta.
Jadi harus benar-benar clear untuk penyekatan bus di setiap perbatasan ibukota agar bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Pak Anies harus kembali tegas terkait keluar masuk bus mudik ke Jakarta. Kalau bisa jika kedapatan bus membawa penumpang yang banyak, harus dibekukan trayeknya," pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mulai mendistribusikan bantuan sosial (bansos) sembako akibat virus Corona atau Covid-19 mulai sehari sebelum pelaksanaan PSBB atau Kamis 9 April 2020.
Bantuan sembako yang diberikan ke masyarakat berupa paket bahan pangan pokok yaitu beras 5 kg satu karung, sarden dua kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter, biskuit dua bungkus, serta masker kain dua buah, dan sabun mandi dua batang.
Ada beberapa kesalahan terkait dengan pendistribusian bansos yang terjadi di Jakarta, yaitu ada dua titik di wilayah Jakarta Utara, tepatnya Sunter dan Kelapa Gading menjadi target salah sasaran bantuan sosial Pemprov DKI saat Pandemi Covid-19.
Tercatat, beberapa data keluarga penerima adalah keluarga sejahtera, bukan dari golongan miskin atau rentan miskin.
Contohnya, Camat Kepala Gading, Harmawan mengungkap temuan terkait 22 orang dalam satu RW di RW 07 Kelapa Gading Barat yang menerima paket bantuan salah sasaran.
Kendati kali ini, ia mengaku tidak tahu berapa orang yang harus dapat bansos. Sebab, tugasnya tidak berkutat dengan data penerima.
Selain itu, anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Jhonny Simanjutak juga terdata dalam penerimaan bansos sembako saat PSBB.
Jhonny tercatat sebagai warga yang tinggal di Kelurahan Lagoa, Koja, Jakarta Utara.