PMKS Tidur di Emperan Pasar Tanah Abang

PMKS Mulai Marak di Jakarta, Tidur di Emperan Hingga Dipulangkan ke Keluarga

Meski PMKS sudah mulai menjamur, namun Ngapuli menyebut, belum ada indikasi PMKS yang dikoordinir untuk turun ke jalan

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
Humas Pemkot Jakarta Pusat
Detik-detik saat Satpol PP DKI Jakarta memindahkan PMKS ke GOR Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (24/4/2020) malam. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sebanyak 33 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terjaring razia yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat.

Mereka diamankan pada Sabtu (25/4/2020) malam saat tengah mangkal di beberapa ruas jalan.

Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat Ngapuli Parangin Angin mengatakan, kini puluhan PMKS itu telah diamankan di GOR Kecamatan Tanah Abang.

"Semalam Satpol PP dan tim kami kembali menjangkau 33 PMKS. Saat ini mereka sudah ada di GOR Kecamatan Tanah Abang," ucapnya, Minggu (26/4/2020).

Setelah diamankan, PMKS ini akan didata terlebih dahulu dan bagi yang masih memiliki keluarga, bakal dipanggil keluarganya itu.

"Kami identifikasi, kami assesment dulu. Kalau memang ada keluarga, ya kita pulangkan," ujarnya.

Sebelum dipulangkan, para PMKS beserta keluarganya diminta untuk terlebih dahulu membuat surat pernyataan untuk tidak kembali ke jalan.

"Mereka kami minta buat surat pernyataan, bagi keluarga yang menjemput juga begitu. Akan kita berikan surat pernyataan di atas materai, supaya mereka bertanggung jawab," kata Ngapuli.

Namun, bagi PMKS yang sudah tak memiliki keluarga, maka pihaknya telah menyiapkan GOR Kecamatan Tanah Abang sebagai tempat penampungan sementara.

"Kebanyakan ada keluarganya. Makanya kita data, kalau ketemu lagi kami sudah ada bukti," tuturnya.

Adapun 33 orang yang baru terjaring razia malam tadi menambah daftar PMKS yang telah diamankan Pemkot Jakarta Pusat di awal bulan suci Ramadan ini.

Sebelumnya, pada Jumat (24/4/2020) malam atau saat hari pertama ramadan, sebanyak 55 PMKS terjaring razia dan telah terlebih dahulu digiring ke GOR Tanah Abang

Pengemis musiman dan manusia gerobak sendiri memang kerap muncul saat bulan suci ramadan.

Biasanya, mereka berasal dari kota lain yang berada di sekitar Jakarta. Mereka datang untuk mencari peruntungan di bulan penuh berkah ini.

Pulangkan puluhan PMKS musiman

Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat mengaku telah memulangkan 55 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang sebelumnya terjaring razia pada Jumat (24/4/2020) malam.

Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat Ngapuli Parangin Angin mengatakan, mereka dipulangkan setelah sebelumnya sempat didata dan dipanggil keluarganya.

"Yang kemarin (55 PMKS terjaring razia) sudah dikembalikan ke keluargnya semuanya," ucapnya, Minggu (26/4/2020).

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa para PMKS itu bukan merupakan warga Jakarta dan sebagian besar mengaku tidak membawa KTP.

Namun, saat ditanya apakah mereka masih memiliki keluarga, 55 PMKS ini pun mengaku masih memilikinya.

Untuk itu, Pemkot Jakarta Pusat memutuskan untuk mengembalikan PMKS ini kepada keluarganya.

"Kebanyakan ada keluargnya, makanya kita data kalau ketemu lagi sudah ada bukti," ujarnya.

Terkait dengan sanksi lain yang mungkin dikenakan terhadap PMKS ini, Ngapuli mengatakan, hal ini merupakan kewenangan dari Satpol PP.

"Untuk penindakan, tipiring atau apalah itu nanti Satpol PP. Kalau kami hanya bisa menampung mereka. Kita assesment," kata dia.

Terungkap Asal Nama Nasi Anjing Hingga Akan Diganti Jadi Nasi Semut

Update Data Covid-19 di Kota Bekasi Minggu, 26 April 2020, Positif 229 Orang, Sembuh 70 Orang

Usai Bikin Gaduh, Donatur Ganti Nama Nasi Anjing Jadi Nasi Semut

Hujan Deras, Perumahan Pondok Maharta Tangsel Terendam Banjir

Produksi Sampah di Jakarta Timur Selama PSBB Menurun 17,34 Persen

Belum ada indikasi sengaja dikoordinir

Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat Ngapuli Parangin Angin mengakui, sejak memasuki bulan ramadan, para pengemis musiman atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) mulai berdatangan.

Ia menyebut, setiap tahunnya para PMKS itu kerap mangkal di sejumlah ruas jalan di wilayah Tanah Abang.

Biasanya, mereka menunggu bantuan atau belas kasih, baik berupa makanan ataupun sejumlah uang dari para pengendara yang melintas di jalan tersebut.

"Titiknya di Tanah Abang. Ini menjadi jalur orang untuk berbagi sehingga mereka datang dan berharap mendapatkan bantuan. Setelah dapat, biasanya mereka ngajak teman lagi," ucapnya, Minggu (26/4/2020).

Meski PMKS sudah mulai menjamur, namun Ngapuli menyebut, belum ada indikasi PMKS yang dikoordinir untuk turun ke jalan.

Pasalnya, sebanyak 55 PMKS yang sebelumnya terjaring razia pada Jumat (24/4/2020) malam masih memiliki keluarga.

Mereka pun kini telah dipulangkan lagi ke keluarga masing-masing dan diminta untuk membuat surat pernyataan tidak akan kembali lagi ke jalan.

"Kami sedang analisis, tujuan mereka apa dan kenapa di sana. Untuk itu kami lakukan assesment," ujarnya saat dikonfirmasi.

"Tapi, sejauh ini kami belum menemukan indikasi ke arah sana (dikoordinir untuk turun ke jalan)," sambungnya.

Ngapulin pun mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari memberikan bantuan di jalan-jalan, khususnya saat malam hari.

Bila ingin memberi bantuan, Ngapuli menyebut, masyarakat bisa melakukannya di masjid-masjid terdekat ataupun di lingkungan tempatnya tinggal sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran.

"Kami selalu imbau kepada masyarakat, tolong jangan memberi di jalan. Salurkan nantuan ke lembaga resmi dan terpercaya sehingga tepat sasaran," kata Ngapuli. (TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved