Virus Corona di Indonesia

Ini Kunci UMKM Selamat di Tengah Pandemi Covid-19, Bahkan Bisa Untung Dua Kali Lipat

Tasrudin mengatakan, dari 1.400 pengusaha UMKM di komunitasnya, separuh di antaranya berjualan makanan kemasan.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Kerajinan Ungkluek (ilustrasi UMKM) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Ratusan bahkan mungkin ribuan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tangerang Selatan (Tangsel) bangkrut tergerus dampak ekonomi pandemi virus corona atau Covid-19.

Namun ternyata, ada juga sebagian lain yang bertahan dan bahkan meraup untung dua kali lipat.

Mereka adalah pengusaha makanan yang menjual secara kemasan, dan mampu bertahan dalam waktu lama.

Hal itu diungkapkan oleh Tasrudin, Ketua Komunitas UMKM Tangsel Berkibar (TB).

Tasrudin mengatakan, dari 1.400 pengusaha UMKM di komunitasnya, separuh di antaranya berjualan makanan kemasan.

"Yang punya resto, yang bentuk makanannya tanpa dipacking, itu rata-rata semuanya gulung tikar, rata-rata semuanya berhenti produksi total. Tapi Kalau dia yang jualannya kemasan, rata-rata justru kenaikan dengan adanya lockdown itu ada kenaikan," ujar Tasrudin saat dihubungi TribunJakarta.com, Selasa (28/4/2020).

Menurutnya, saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan di sejumlah wilayah, dan imbauan 'di rumah saja' masih digaungkan, hanya makanan kemasan yang mampu bertahan.

Karena masyarakat menghendaki makanan yang dikirim langsung ke rumah mereka.

"Kalau jualan dengan dipacking divakum, itu rata-rata semuanya jalan. Malah bagus, karena musim lockdown itu orang jual dibawa pulang dengan jangka waktu panjang," ujarnya.

Tasrudin menyebutkan usahanya, Pempek Alfa, sebagai contoh.

Ia mengemas pempeknya dengan plastik yang divakum sehingga tahan lama. Hasilnya, dagangannya laku dua kali lipat saat pandemi ini.

"Saya biasanya produksi di angka 50 sampai 100 pack. Itu hari-hari biasa. Sekarang lockdown itu di 200 sampai 300 pack, dua kali lipat," jelasnya.

Tasrudin menganjurkan, kepada pengusaha UMKM yang menjual makanan curah, mulai beralih untuk mengemasnya.

"Ya harusnya dia harus inovasi lagi, inovasi produk yang bisa dikemas, untuk saat ini ya, yang bisa dikemas dan bisa dikirim dengan jangka panjang, dengan kondisi tiga hari enggak basi gitu. Harus seperti itu, harus unovasi ke packing. Karena sekarang jamannya lockdown, enggak cukup di lokasi lokalan, kita pasarnya ke mana-mana," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved