Antisipasi Virus Corona di Tangerang
Soal Bantuan Sosial, Pemerintah Kota Tangerang Masih Tunggu Pemerintah Pusat
Arief R Wismansyah mengatakan kalau pihaknya belum bisa menurunkan bantuan sosial karena secara prosedur harus menunggu bantuan dari Pemerintah Pusat
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Persoalan bantuan sosial untuk warga yang terdampak Covid-19 di Kota Tangerang masih menjadi polemik.
Lantaran, sudah masuk pekan kedua penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan masuk bukan kedua pandemi Covid-19, warga Kota Tangerang belum mendapatkan bantuan sosial.
Padahal, tak dipungkiri lagi terdapat ribuan pekerja terutama buruh yang mendapatkan Pemutusan Hak Kerja (PHK) dampak dari Covid-19.
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan kalau pihaknya belum bisa menurunkan bantuan sosial karena secara prosedur harus menunggu bantuan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Banten turun terlebih dahulu.
"Kita masih nunggu dari pusat dan provinsi, gitu. Nah tadi saya komunikasi sama pak Gubernur, karena yang Provinsi itu akan dibantu dengan BJB lewat ATM," jelas Arief melalui sambungan telefon, Selasa (28/4/2020).
Dari data keseluruhan yang dihimpun, terdapat sekira 150 ribu kepala keluarga di Kota Tangerang yang akan mendapatkan bantuan sosial di tengah pandemi Covid-19 ini.
Rencananya, kata Arief, Pemerintah Pusat akan menyalurkan bantuan berupa sembako.
Sementara, Pemprov Banten dan Pemkot Tangerang akan menyalurkan uang tunai sebesar Rp 600 ribu per KK yang semuanya diberikan selama tiga bulan berturut-turut.
"Yang jadi masalah lagi ini bentuk bantuannya beda, antara pusat sama provinsi. Kalau provinsi ngasih uang pusat ngasih barang," sambung Arief.
Maka dari itu, untuk menghindari kecemburuan sosial, Arief mengajukan saran ke Gubernur Banten, Wahidin Halim untuk memetakan daerah bantuan.
Karena tidak menutup kemungkinan walau tinggal bersebelahan namun, bantuan yang diberikan berbeda seperti sembako dan uang tunai.
"Barang sembako nilainya Rp 600 ribu. Kalau situ dapat Rp 600 ribu, tetangga dapat bahan makanan, kira-kira ada yang iri nggak?" ucap Arief.
"Nah ini saya bilang pak Gubernur datanya saya mau tarik. Saya kirim data penerima, saya tarik saya pecah ke Tangerang Timur bantuan provinsi, dan wilayah Barat bantuan pusat," terangnya.
• Belasan Ribu Warga Jakarta Barat Ikuti Rapid Test, 641 Orang Hasilnya Positif
• Wali Kota Tegaskan Belum Ada Pekerja Pabrik Meninggal karena Covid-19 di Kota Tangerang
Hingga saat ini, Arief belum mengetahui secara pasti kapan bantuan dari Pemerintah Pusat akan turun.