Kisah Korban PHK Banting Setir Jadi Ojek Dadakan Demi Hidupi Anak Istri

Sudah sebulan terakhir Apriyadi (40) kelimpungan menjaga dapur rumahnya tetap mengepul.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Apriyadi (40), korban PHK di tengah pandemi Covid-19, saat ditemui di kediamannya, RT 015/RW 004 Kelurahan Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Jumat (1/5/2020). 

Nyatanya, keinginan Yadi untuk pulang kampung tertahan kebijakan pemerintah, khususnya pelarangan mudik di tengah penerapan Pembatasan Sosi Berskala Besar terkait pencegahan penyebaran Covid-19.

Berita-berita soal banyaknya bus yang putar balik di tengah jalan karena diberhentikan aparat membuat keinginan Yadi untuk pulang kampung hilang seketika.

"Mau pulang kampung juga susah. Kita liat berita ada yang pulang sampe jalan tol disuruh pulang lagi," kata Yadi.

"Makanya saya bertahan ajalah di sini untuk sementara," tuturnya.

Menanti rezeki di tengah pandemi

Di sisi lain, uang tabungan dan kebutuhan pokok yang Yadi simpan selama ini diperkirakan hanya bisa bertahan sampai Lebaran akhir Mei ini.

Selesai Lebaran, Yadi sepertinya harus kembali memutar otak untuk mencari nafkah demi sang istri dan kedua buah hati.

Selain itu, ia juga harus membayar biaya kontrakan yang sebulan mencapai Rp 500.000.

"Ya mungkin bisa bertahan sampe Lebaran doang. Kalo abis lebaran nggak tau ya," kata Yadi, pesimistis.

Pada kenyataannya, Yadi cenderung lebih banyak berharap dari rezeki yang datang kepadanya, seperti misalnya paket sembako dari pemerintah atau pihak manapun.

Namun, ketika pemerintah mulai memberikan bantuan sosial kepada warga di tengah PSBB sejak pertengahan April lalu, tak satupun sembako yang sampai ke rumah Yadi.

Padahal, Yadi mengaku sangat bergantung kepada paket sembako untuk bisa menjaga dapurnya tetap mengepul; setidaknya, kata Yadi lagi, sampai Lebaran tiba.

"Makanya saya ngarepin banget sembako," ucapnya.

Harapan itu akhirnya terkabul setelah pada hari ini Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 yang diketuai Sandiaga Uno memberikan paket sembako kepadanya.

Pemberian sembako ini dilaksanakan Sandiaga untuk memperingati Hari Buruh Internasional. 150 paket sembako menyasar eks buruh yang menjadi korban PHK perusahaan di tengah pandemi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved