Dinding Bisa Jadi Alternatif Saat Kamu Tak Bisa Push Up di Lantai
Push up, merupakan salah satu jenis latihan fisik yang bisa dilakukan di rumah tanpa memerlukan alat yang mahal.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau Kak Seto, push up dengan tangan mengepal di pelataran Mapolres Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (13/8/2019).
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Push up, merupakan salah satu jenis latihan fisik yang bisa dilakukan di rumah tanpa memerlukan alat yang mahal.
Latihan jenis ini, dapat melatih kekuatan otot serta ketahanan tubuh. Namun banyak sekali orang yang mengeluhkan tak bisa melakukan push up di lantai karena terlalu berat. Bagaimana caranya?
Dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto menjelaskan, ada banyak cara yang bisa dilakukan jika kamu tak bisa melakukan push up di lantai.
Dinding, meja, hingga kursi bisa menjadi alternatif untuk kamu melakukan push up dengan intensitas gerakan yang lebih ringan.
"Memang benar tidak semua orang mampu melakukan push up di lantai. Jadi banyak cara untuk push up, yang jelas saya sudah menurunkan setengah intensitas latihannya daripada di lantai. Boleh tidak di tembok? boleh, tapi tentu paling ringan. Mau lebih berat? mungkin bisa di meja, kemudian bisa di kursi, bisa tangan diletakkan di ranjang, setelah itu baru yang paling berat di lantai," kata dr Michael.
Menurut dr Michael, gerakan push up bisa dilakukan dengan berbagai variasi sesuai dengan tingkat kemampuan.
Jika kamu ingin dengan intensitas yang lebih berat, maka kamu bisa melakukannya di lantai, atau bahkan meletakan kakimu di atas bidang yang lebih tinggi seperti ranjang, kursi, atau meja.
Kemudian push up dengan posisi tangan berada di bawah.
Namun jika ingin yang lebih ringan, kamu bisa melakukannya di dinding dengan cara berdiri membuka kedua kaki selebar bahu dengan jarak sekitar 50 centimeter dari dinding.
Kemudian, lakukan gerakan push up.
"Lakukan semampunya dan itu sudah dimaksudkan sebagai gerakan push up," kata dia.
Menurut dr Michael, dalam melakukan gerakan olahraga sebaiknya harus disesuaikan dengan tingkat kekuatan pada tubuh agar tidak memaksakan.
Dengan begitu, olahraga akan terasa lebih ringan dan membuat kita lebih termotivasi untuk terus melakukannya.
"Hal ini membuka kemungkinan untuk kita memulai suatu kebiasaan berolahraga dan pola hidup yang lebih baik. Orang akan lebih termotivasi bilamana dia mampu melakukannya dengan hal yang mudah," ujar dia.
"Yang harus diperhatikan adalah apa yang dikatakan tubuh kita. Kalau sudah terlalu capek, berlebihan, sakit badannya, artinya kita harus stop," ungkapnya.