Virus Corona di Indonesia

Benih Cinta Gadis Kirgiztan kepada Edo Junaidi, Berawal dari Liburan ke Bali Berujung Lockdown

Kurbanbaeva Aiperi yang merupakan mahasiswi salah satu universitas di China itu tak bisa pulang ke China lantaran kebijakan lockdown

Editor: Wahyu Aji
Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya
Edo Junaidi (35) dan pujaan hatinya Kurbanbaeva Aiperi (19) yang merupakan warga negara Kyrgyzstan menunjukkan paspor, Rabu (6/5/2020). Selama lockdown, Aiperi tinggal di rumah Edi di Kelurahan Sukaraja. 

TRIBUNJAKARTA.COM, LAMPUNG -- Seorang gadis asal Kirgizstan bernama Kurbanbaeva Aiperi (19) mendapat kenangan manis di Indonesia saat terjadinya wabah virus corona.

Kurbanbaeva Aiperi yang merupakan mahasiswi salah satu universitas di China itu tak bisa pulang ke China lantaran kebijakan lockdown dari negara tersebut.

Tinggal lebih lama di Bali membuat Aiperi jatuh cinta kepada seorang pemandu wisata yang merupakan warga Bandar Lampung, Edo Junaidi (35).

Kisah cinta Aiperi bermula ketika dirinya memutuskan untuk berlibur ke pulau Bali Indonesia.

Aiperi bertemu dengan Edo saat traveling ke Bali pada Januari 2020 lalu.

"Sebenarnya tidak berencana lama (di Bali), hanya traveling dan surfing saja," kata Aiperi ditemui di kediaman Edo di Kelurahan Sukaraja, Bandar Lampung, Rabu (6/5/2020) petang.

Aiperi merupakan mahasiswi salah satu universitas di China. Kedatangannya ke Bali karena tertarik dengan pesona keindahan alam dan pantainya.

"Saya liburan ke Bali, karena suka pantai, bagus pantai-pantainya," kata Aiperi dalam bahasa Inggris.

Namun, kebijakan lockdown oleh pemerintah China membuat liburan yang hanya direncanakan satu bulan itu menjadi lebih lama.

Semua penerbangan dari dan ke China dibatalkan.

Di tengah kegalauannya tak bisa pulang ke China, Aiperi berinteraksi akrab dengan Edo, pemandu wisata asal Bandar Lampung yang dikenalnya.

Benih-benih cinta mulai bersemi selama interaksi tersebut.

Perhatian Edo selama di Bali menumbuhkan ketertarikan Aiperi terhadap sosok Edo.

Sehingga, ajakan Edo agar Aiperi ikut pulang kampung ke Bandar Lampung pun diiyakannya.

"Bingung juga di Bali, mau masuk bulan puasa, mau sahur di mana," kata Aiperi.

Akhir Februari, Edo, Aiperi dan salah seorang teman Edo bertolak ke Jakarta.

Kemudian pada 21 April 2020 kemarin, Edo dan Aiperi melanjutkan perjalanan ke Lampung.

Meski baru sebentar di Bandar Lampung, Aiperi merasa betah.

Dia mengaku paling suka ayam bakar.

Respon Calon Pemudik dan Kondisi Bandara-Terminal Usai Menhub Izinkan Transportasi Beroperasi Lagi

"Setelah semua ini (pandemi) selesai, balik lagi ke Bali baru ke China. Tapi saya mau ke Pulau Pahawang dahulu, saya lihat di media sosial, alam bawah lautnya bagus," kata Aiperi.

Sementara itu, Edo mengaku pulang ke Bandar Lampung karena sudah tidak ada penghasilan lagi dari pekerjaannya sebagai pemandu wisata.

"Benar-benar sepi. Tiga bulan nggak ada wisatawan di Bali," kata Edo menimpali.

Karena sudah tidak ada pemasukan, Edo pun memutuskan pulang ke Bandar Lampung.

Dia mulanya sungkan mengajak sang pujaan hati ikut.

Namun, ternyata, ajakan Edo diiyakan oleh Aiperi.

"Nanti balik lagi ke Bali, kerja. Sambil nunggu lockdown selesai, ya sementara tinggal di sini dulu," kata Edo.

Lockdown di China saat pandemi virus corona memberi kenangan manis bagi gadis warga negara Kirgizstan di Bali.

Sejak minggu terakhir April 2020, Aiperi tinggal di rumah orangtua Edo di Jalan Ikan Tembakang, RT 07, Lk 2, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumiwaras.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah "Cinlok" di Tengah Pandemi, Gadis Kirgizstan Terjebak di Bali hingga Jatuh Cinta pada Pria Lampung"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved