Sisi Lain Metropolitan

Cerita Pasien PDP Covid-19 Selama Dirawat di Wisma Atlet Hingga Perlu Adaptasi Ulang Setiba di Rumah

Sejak Jumat (17/4/2020), status ibu tiga anak ini naik menjadi PDP akibat masih merasakan nyeri dada dan sesak napas

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

Usai diizinkan kembali ke rumah, Mawar menyebut perasaannya tak menentu.

Satu sisi ia bahagia karena hasil yang negatif dan akan bertemu keluarga. Di sisi lain, ia sedih karena mengingat perlakuan dokter dan perawat.

"Perawat sama dokter di sini tuh baik-baik. Pastinya bakalan rindu banget. Apalagi melihat mereka pakai hazmat itu selama 8 jam dan lihat perjuangan mereka pasti bakalan kangen banget," ungkapnya.

Selanjutnya, Mawar juga merindukan pemandangan indah selama di RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Pemandangan yang membuatnya selalu bersyukur dan lebih menghargai usaha orang lain.

"Saya juga bakalan rindu suasana di sini. Sebab beberapa kali pemandangan yang saya lihat adalah para perawat yang pakai APD rebahan di bawah sambil nunggu pergantian shift,"

"Saya rindu melihat perjuangan mereka yang benar-benar pahlawan bangetlah menurut saya. Mereka tuh kalau mau rebahan di bawah jalannya sudah lemas banget. Sebab selama pakai APD, mau makan aja kan enggak bisa," jelasnya.

Dari garda terdepan, Mawar banyak belajar dan menghargai anjuran di rumah saja guna memutus penyebaran Covid-19.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved