Virus Corona di Indonesia

Cerita Warga Berstatus PDP: Sempat Dikucilkan Tetangganya, Ternyata Hasilnya Negatif Covid-19

Diizinkan pulang usai dinyatakan negatif Covid-19, satu diantara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) masih jadi buah bibir di masyarakat.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA
Pasien PDP virus corona di RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya malah dijadikan tontonan warga saat akan dipindahkan oleh tim medis berpakaian hazmat lengkap, Jumat (20/3/2020) pagi. 

Rabu (22/4/2020) ia tiba di RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran dan mendapatkan kamar pada sore hari, usai melakukan protokol kesehatan termasuk swab test di Unit Gawat Darurat (UGD).

Ia pun meminta agar semua masyarakat mulai berpikir rasional dan membaca informasi secara detail perbedaan ODP dan PDP.

"Kedepannya saya cuma berharap masyarakat bisa memahami betul perihal Covid-19. Sebab sejumlah ODP dan PDP berupaya jujur guna memutus mata rantai Covid-19. Jadi saya minta untuk lebih dihargai karena yang kita butuhkan adalah dukungan," jelasnya.

Kumpulkan susu selama karantina

Setelah dinyatakan negatif, Mawar mengatakan sudah membuat listing atau catatan tentang hal pertama yang akan dilakukannya begitu tiba di rumah.

Mawar menceritakan selama di RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, ia mendapatkan susu putih dan tak pernah diminumnya.

Selain karena tak suka, Mawar sengaja menyimpan susu tersebut untuk dibagikan ketiga anak-anaknya.

"Sudah dong. Tentunya sudah tahu akan lakukan apa dulu pas baru sampai. Saya pengin kasih susu yang saya kumpulin di sini buat anak-anak. Kalau enggak salah ada sekitar 30 susu yang saya masukkan ke tas," ujarnya seraya tertawa riang.

Selaim itu, ia akan mulai melakukan banyak hal untuk keluarganya.

"Intinya banyak deh yang bakalan dilakuin. Karena tiap hari anak selalu vcall dan bilang kangen bunda, jadi saya mau habiskan waktu di rumah bareng anak-anak. Selebihnya saya bersyukur karena setelah menjalani total 6 kali test saya dinyatakan negatif," jelasnya.

Rindu dokter dan perawat

Usai diizinkan kembali ke rumah, Mawar menyebut perasaannya tak menentu.

Satu sisi ia bahagia karena hasil yang negatif dan akan bertemu keluarga. Di sisi lain, ia sedih karena mengingat perlakuan dokter dan perawat.

"Perawat sama dokter di sini tuh baik-baik. Pastinya bakalan rindu banget. Apalagi melihat mereka pakai hazmat itu selama 8 jam dan lihat perjuangan mereka pasti bakalan kangen banget," ungkapnya.

Selanjutnya, Mawar juga merindukan pemandangan indah selama di RSD Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved