Virus Corona di Indonesia
Respon Calon Pemudik dan Kondisi Bandara-Terminal Usai Menhub Izinkan Transportasi Beroperasi Lagi
Pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan melonggarkan transportasi di tengah pandemi virus corona, langsung direspon calon pemudik.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
"Kami tetap mengacu pada Permnehub Nomor 25 Tahun 2020 tentang larangan mudik dan stop operasional bus AKAP sebelum ada dasar hukum yang jelas sebagai pengganti atau turunanannya," ujarnya.
Afif menuturkan selain sejumlah pengusaha PO yang memastikan larangan mudik, tak ada warga salah paham terkait pernyataan Budi.
Yakni bahwa larangan mudik yang mulai diberlakukan pemerintah sejak 24 April lalu terus berlaku hingga 31 Mei 2020 mendatang.
"Kalau untuk warga enggak ada yang datang memastikan larangan mudik. Hanya beberapa pengurus PO yang datang menanyakan," tuturnya.
Sebagai informasi pemerintah kembali menegaskan bahwa mudik tetap dilarang demi mencegah penularan Covid-19 agar tak meluas.
Hanya aparat, tenaga kesehatan, pasien yang harus dirujuk ke luar kota, dan pemulangan orang dengan izin khusus pemerintah boleh berpergian.
Ada calon penumpang yang datangi Terminal Kampung Rambutan
Pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa hari ini semua moda transportasi kembali beroperasi menimbulkan kesalahpahaman warga.
Pernyataan yang disampaikan Budi pada Rabu (5/6/2020) membuat warga mengira pemerintah sudah mencabut larangan mudik yang ditetapkan.
Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Joni mengatakan sejumlah warga datang ke Terminal karena salah memahami pernyataan Budi.

"Tadi ada warga yang datang ke pos cek poin kita, mereka bertanya apa larangan mudik masih berlaku atau tidak," kata Made saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (7/5/2020).
Meski kemarin pihak Istana sudah meluruskan pernyataan Budi bahwa mudik tetap dilarang, masih ada warga yang salah paham.
Hanya aparat, tenaga kesehatan, pasien yang harus dirujuk ke luar kota, dan pemulangan orang dengan izin khusus pemerintah boleh berpergian.
"Jadi mereka hanya bertanya saja, memastikan larangan mudik. Setelah dikasih penjelasan sama petugas kita mereka paham dan akhirnya pulang," ujarnya.
Made menuturkan hingga kini operasional di Terminal Kampung Rambutan hanya menyisakan bus perjalanan dalam Jabodetabek.