Timer Angkot Potong Uang Bansos
Ini Kata Sopir Angkot di Terminal Tanjung Priok Soal Timer Potong Dana Bansos
SN menambahkan, kasus pemotongan dana bansos ini berimbas kepada terhambatnya tahapan bansos selanjutnya
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Puluhan sopir angkot yang biasa beroperasi di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, menjadi korban penipuan dan penggelapan uang bansos yang dilakukan MI, seorang timer.
Para sopir angkot di terminal tersebut memang merasa dirugikan karena uang Rp 600.000 yang harusnya mereka terima utuh malah dipotong MI.
Hal tersebut diceritakan salah satu sopir angkot, SN, yang ditemui di lokasi sore ini.
SN sendiri mendengar cerita dari rekan-rekannya bahwa MI telah memotong uang bansos mereka.
"Saya dapat informasi dari temen-temen, itu katanya yang ngambil itunya (bansos). Daftarnya ke dia (MI)," kata SN, Jumat (8/5/2020) sore.
Menurut SN, MI beralasan kepada para sopir angkot bahwa uang senilai Rp 100.000-150.000 yang ia potong dari dana bansos akan diserahkan ke polisi.
Seingat SN, ada sekitar 40 orang yang menjadi korban penipuan ini.
"Ya gitu, katanya mau dikasih ke polisi, hubungannya ke polisi," kata SN.
"Jatahnya 20 orang satu periode dipotong Rp 100 ribu gitu. Katanya ada yang dipotong Rp 150 ribu juga," imbuhnya.
SN menambahkan, kasus pemotongan dana bansos ini berimbas kepada terhambatnya tahapan bansos selanjutnya.
"Ya saya belum dapat ini, gara-gara ini jadi belum tau kapan dapatnya," ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono menjelaskan, MI beralasan bahwa uang potongan tersebut akan dipergunakan untuk koordinasi dengan petugas kepolisian dan biaya sewa mobil pada saat sopir pergi ke Samsat Wilayah Jakarta Utara.
Namun, faktanya uang potongan dana bansos tersebut digunakan oleh tersangka hanya untuk biaya sewa mobil.
Sementara itu, uang sisanya dipergunakan MI untuk keperluan pribadinya.