Harga Jengkol di Pasar Koja Baru Jakarta Utara Meroket, Lebih Mahal dari Daging Ayam
Situasi pandemi Covid-19 yang masih merebak membuat harga sejumlah bahan pangan meroket.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Situasi pandemi Covid-19 yang masih merebak membuat harga sejumlah bahan pangan meroket.
Salah satu bahan pangan yang mengalami kenaikan harga belakangan ini ialah jengkol.
Di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara, harga jengkol mengalami kenaikan mencapai 50 persen.
Koko (33), salah seorang pedagang, mangatakan, sebelum pandemi harga jengkol hanya Rp 20 ribu per kilogram.
• Petugas Damkar Jagakarsa Selamatkan Seekor Kucing yang Terjebak di Dalam Kap Mobil
"Kini menjadi Rp 60 ribu per kilogram. Lebih mahal ketimbang harga daging ayam hanya Rp 40 ribu per kilogram," kata Koko dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (9/5/2020).
Koko mengaku bahwa kenaikan harga jengkol sudah berlangsung sejak beberapa hari ini.
Dirinya tak paham kenapa harga jengkol bisa naik. Yang jelas, kenaikan harga tersebut sudah ditetapkan sesuai dari pasar induk.
Ia pun mengaku turut kewalahan karena tak sedikit pembeli yang komplain akibat kenaikan harga tersebut.
"Emang harganya lagi naik dari sananya, bukan cuma pembeli yang pusing. Saya ambil dari Pasar Induk," ucap Koko.
• Polsek Kembangan Tangkap Seorang Pengedar Narkoba, Belasan Kilogram Sabu Disita dari 2 Lokasi
Adapun berdasarkan data di Pasar Koja Baru, harga bahan pangan lainnya relatif stabil, berikut rinciannya:
-Beras Rp 12.000/kg
-Gula pasir Rp 18.000/kg
-Minyak goreng kemasan Rp 14.000/kg
-Daging ayam Rp 40.000/ekor
-Telur ayam Rp 22.000/kg
-Daging sapi Rp 125.000/kg
-Cabe merah kriting Rp 30.000/kg
-Cabe merah biasa Rp 35.000/kg
-Cabe rawit merah Rp 30.000/kg
-Bawang merah Rp 60.000/kg
-Bawang putih Rp 40.000/kg
-Tomat Rp 14.000/kg
-Bawang bombay Rp 40.000/kg