Driver Ojol Digigit Wanita Teman Kencannya, Selang 3 Hari Ditembak Polisi
Driver ojol alias ojek online ini digigit wanita teman kencan hingga masuk rumah sakit, selang tiga hari ditembak polisi.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Driver ojol alias ojek online digigit wanita teman kencan hingga masuk rumah sakit, selang tiga hari ditembak polisi.
Bisa jadi itu karma yang harus ditanggung Muhajirin alias Konong (23), setelah berbuat jahat kepada E, wanita teman kencannya.
Wanita muda berusia 19 tahun itu syukurnya selamat, meski gagang pisau lipat tertancap di belakang leher.
Ditemukan tanpa pakaian, E sudah bersimbah darah dengan 12 luka tusuk di sebuah kamar hotel di Mangga Besar, Tamansari, Jakarta Barat.
Nyawa korban pada Minggu (3/5/2020) dini hari itu dapat ditolong, kini sedang menjalani masa pemulihan di kontrakannya.
Polisi sempat menyayangkan manajemen hotel tak mengaktifkan CCTV, sehingga sosok pelaku penusukan E tak terdeteksi.
• Wanita Ini Curigai Gelagat Tak Biasa Teman Kencannya Sebelum Bercinta, Hal yang Ditakutkan Terjadi
"Sudah kami ingatkan tolong dinyalain CCTV, eh enggak dihirau," ungkap Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari Kompol Dicky Fertoffan.
Pemasangan CCTV di hotel untuk memudahkan pencegahan tindak kriminal dan belajar dari kasus Hendi si pemburu 80 janda.
Akhir bulan lalu, seorang janda berinisial RZ (44) sempat koma setelah jalan terhuyung-huyung dari kamar hotel dan terjatuh dari tangga lantai dua.
Beberapa hari kemudian dokter menyatakan RZ meninggal karena luka di kepalanya yang terbentur benda keras.
Belakangan terungkap, janda tersebut sampai lemas karena sempat dibius, tapi tak ada CCTV di lokasi yang merekam keluarnya Hendi.
Cerita Hendi si pemburu janda baca selengkapnya di sini: Kisah Penakluk 80 Janda Kesepian Berakhir Pahit, Terungkap Gara-gara Petunjuk Dokter.
Hotel tempat Hendi memperdayai korbannya bersebelahan dengan hotel tempat E ditemukan bersimbah darah.
Dalam kasus terbaru, polisi heran resepsionis tak tahu penikaman E pada Minggu dini hari itu padahal bersebelahan ruangan.
Polisi sempat kesulitan mencari pelaku penusukan E karena CCTV di hotel tersebut tak aktif.
Sindir Tak Punya Uang
Mulanya E dan Konong berkenalan lewat aplikasi MiChat untuk mengadu kasih. Syaratnya Konong harus mengeluarkan uang sebesar Rp 600 ribu.
E lebih dulu masuk kamar hotel di kawasan Mangga Besar yang disepakati pada Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 23.00 WIB.
• Gadis Muda Tewas Dibunuh, Ibu Anak Tumbalkan Mantan Kekasih Korban Eks Napi Lapas Tanjung Gusta
Sampai berganti hari, Minggu (3/5/2020) pukul 02.00 WIB, E semakin kesal karena Konong yang sehari-hari sebagai driver ojol ini tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
Beberapa kali E mengirim pesan dan menelepon Konong sekaligus mempertanyakan kesepakatan yang dibuat sehari sebelumnya.
Sampai pada puncak kekesalannya, E menyindir Konong jangan-jangan tak punya uang untuk membayar jasa kencan.
"Ada uang enggak sih? Kalau enggak ada uang ya udah," celetuk E seperti ditirukan Kapolsek Metro Tamansari AKBP Abdul Ghafur, Jumat (7/5/2020).
Sekitar pukul 02.00 WIB, empat pria berboncengan dua sepeda motor berhenti di hotel tempat E menunggu.
Dari keempatnya, hanya Konong yang masuk ke dalam untuk menemui E di kamar 120.
Konong pun langsung menyerahkan uang Rp 600 ribu kepada E. Ia mengaku telat karena harus menunggu uang.
Terluka dengan 12 Tusukan
Sempat E bertanya-tanya kenapa Konong tak menggantungkan pakaiannya di lemari, tapi malah menaruh di meja samping kasur.
Kecurigaan E berlalu begitu saja, toh ia sudah menerima uang Rp 600 ribu dari Konong. Tapi, ketakutannya terbukti setelah hubungan intim.
• Petugas Damkar Jakpus Bantu Wanita Lepaskan 2 Cincin di Jari, Ini Penyebabnya
Selesai bercumbu, Konong mencekik E. Korban enggan menyerah begitu saja dan berusaha melawan dengan menendang Konong.
Konong semakin naik pitam dan mengambil pisau lipat yang disimpan di balik bajunya. Ia menganiaya E hingga terluka dengan 12 tusukan mulai dari leher, punggung, dada dan lengannya.
Dalam kondisi tak sadarkan diri, E sempat dicekoki pil sementara Konong membersihkan dirinya di kamar mandi.
"Saat pelaku masuk kamar mandi, korban sadar kembali dan dengan tergopoh-gopoh mengambil handphone dan menghubungi rekannya untuk meminta pertolongan," papar Ghafur.
Melihat korban masih sadar, Konong kembali menghantam E sehingga bibirnya cedera dan giginya goyang.
Setelah itu barulah Konong melucuti harta E mulai uang Rp 600 ribu, ponsel hingga cincin emas yang melingkar di jarinya.

Terpaksa Ditembak
Dari hotel, rupanya Konong sempat ke rumah sakit diantar rekannya berinisial D untuk mengobati luka hasil gigitan E.
Selang tiga hari atau Rabu (6/5/2020) malam, jejak Konong terendus dan langsung diciduk oleh polisi di rumahny Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat.
Selain Konong, polisi masih memburu D, rekannya yang kini sudah ditetapkan sebagai DPO.
"Peran DPO inisial D itu perannya mengantar pelaku ke hotel kemudian setelah itu menjemput kembali," ungkap Ghafur.
D juga yang membawa Konong ke rumah sakit untuk mengobati luka karena gigitan korban E.
Menurut Ghafur, D sekaligus perantara Konong dengan IR, penadah barang curian milik E. IR telah ditangkap oleh polisi.
Saat ditangkap di rumahnya, Konong sempat melawan hingga polisi terpaksa menembak betis kirinya.
Atas perbuatannya, Konong dikenakan Pasal 365 ayat 4 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan Pasal 351 KUHP tentang Percobaan Pembunuhan.