Biarkan Dua Putranya Tebas Adik Sendiri, Keseharian Darwis Dibocorkan Tetangga: Dia Ini Emang Beda
Seorang kepala keluarga bernama Darwis (50) melakukan tindakan di luar akal sehat.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muji Lestari
Korban sendiri ROS merupakan seorang pelajar di Madrasah Aliah As'Adiyah Pattiro, Desa Labbo Kec.Tompobulu Kabupaten Bantaeng.
Mereka yang merupakan keluarga Darwis dikenal sangat baik, sering berpartisipasi apabila ada sebuah acara yang dilakukan warga di Desa Pattaneteang.
"Baik kalau keluarganya biasa bergaul sama warga, kalau ada di bikin acara datang juga membantu,"
Atas kejadian tersebut warga setempat merasa kaget dan tidak menyangka akan terjadi hal demikian.
• Baim Wong Rasakan Hal Ini Pada Matanya yang Baru Dioperasi, Dokter Spesialis Beberkan Penyebabnya
Motif Pembunuhan
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri akhirnya mengungkap motif sementara kasus pembunuhan sadis tersebut.
• Berapa Liter Air Mineral Caca Sekarang? Berikut Jawaban Lengkap Soal TVRI Kelas 4-6 SD, 11 Mei 2020
Wawan mengatakan pembunuhan dilatarbelakangi oleh harga diri keluarga karena korban dianggap telah membuat malu keluarga.
"Korban adalah Ros, 16 tahun, kelas dua SMA. Ini adalah anak kelima. Motif Pembunuhannya kasus siri. Kasus harga diri, malu. Bahwa korban ini ada hubungan sama orang lain atas nama Usman alias Sumang."
"Keluarga ini malu karena salah satu keluarganya (korban,-Red) berhubungan badan dengan Usman sehingga dia melakukan Pembunuhan," kata Wawan.
Wawan melanjutkan, Usman alias Sumang yang dituduh menjalin hubungan dengan korban merupakan salah satu warga yang ikut disandera oleh keluarga pelaku.

Kronologi
Kasus pembunuhan ini penuh drama, lantaran anggota keluarga menahan warga yang melintas di rumah.
Aksi sadis ini dilakukan Darwis (50) dan 11 anggota keluarga lain.
• Berapa Banyak Air Hujan yang Menambah Isi Drum? Berikut Jawaban Soal TVRI Kelas 4-6 SD, 11 Mei 2020
Awal kejadian, warga telah mencurigai gerak-gerik aneh dua anggota keluarga pelaku hingga Jumat (7/5/2020).
Sabtu (8/5/2020) pukul 11.00 WITA, satu anak, R berjaga di jalan untuk menahan warga yang melintas.