Antisipasi Virus Corona di DKI
Alur Deteksi Covid-19 Lewat Mesin RT-PCR Rumah Sakit Polri Kramat Jati
Uji spesimen swab lewat mesin real time polymerase chain reaction (RT-PCR) jadi cara menyatakan seseorang positif atau negatif Covid-19.
Penulis: Bima Putra | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Uji spesimen swab lewat mesin real time polymerase chain reaction (RT-PCR) jadi cara menyatakan seseorang positif atau negatif Covid-19.
World Health Organizations (WHO) menyatakan akurasi uji ini metode paling efektif mendeteksi Covid-19 dalam tubuh seseorang.
Kepala Instalasi Laboratorium RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan pemeriksaan RT-PCR diawali dengan swab.
Yakni mengambil sampel usap rongga dari bagian tenggorokan dan hidung, beda dengan rapid test yang mendeteksi antibodi dalam tubuh.
"Yang diambil virusnya, makannya diambil di lokasi infeksi. Di ronngga tenggorokan atau saluran hidung, karena virusnya ada di situ," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Kamis (14/5/2020).
• Lion Air Biang Kerok Penumpukan Penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Ini Penjelasannya
Spesimen swab yang diambil petugas laboratorium itu tak bisa langsung untuk melihat virus Covid-19, melainkan diproses lebih dulu.
Alasannya dalam bagian rongga tenggorokan dan hidung tempat hidup virus bercampur dengan berbagi kotoran dalam tubuh.
"Pertama kotor, kedua virus dalam tubuh manusia bentuknya sel, padahal inti sel itu mengandung DNA. Untuk mengeluarkan itu diperlukan ekstraksi," ujarnya.
Edy menuturkan dalam uji spesimen swab lewat mesin RT-PCR terdapat tiga tahap yang dilakukan untuk bisa mendeteksi Covid-19.
Tahap pertama melakukan ekstraksi secara sentrifugasi guna memisahkan antara kotoran dan DNA dengan virus Covid-19.
"Ekstrasi untuk mengeluarkan RNA (ribo nucleid acid). Ini tahap pertama, ekstrasi RNA. Nanti keluar hasil RNA virusnya," tuturnya.
Setelah virus dengan DNA terpisah, Edy menyebut virus Covid-19 secara otomatis mati karena sudah tidak memiliki inangnya.
Setelah ekstraksi proses uji selanjutnya master mixer, caranya mencampurkan enzim dengan RNA virus lalu dimasukkan dalam RT-PCR.
"Kalau tidak dicampur (enzim) nanti RNA-nya cepat mati, tidak bisa masuk dalam pemeriksaan RT-PCR. Tahap ketiga, prosedur fluoroskopi," lanjut Edy.
• Wali Kota Depok Sebut Denda Pelanggar PSBB Masuk Kas Daerah Bukan Buat Camat