Pemuda Ditemukan Membusuk
Polisi Sebut Jasad Gantung Diri di Cipadu Sudah Lebih dari Seminggu
Penemuan jasad pria gantung diri, menggegerkan warga Jalan Taman Asri, RT 6 RW 8, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang, Sabtu (16/5/2020) malam.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, LARANGAN - Penemuan jasad pria gantung diri, menggegerkan warga Jalan Taman Asri, RT 6 RW 8, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang, Sabtu (16/5/2020) malam.
Belakangan diketahui pemuda tersebut bernama Kiki Permadi (20) asal Pariaman, Sumatera Barat.
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, mengatakan, Kiki diperkirakan tewas sudah lebih dari seminggu yang lalu, namun tak terungkap warga sekitar.
"Diperkirakan korban sudah meninggal sudah lebih dari seminggu," ujar Rachim saat dihubungi TribunJakarta.com, Minggu (17/5/2020).
Saat ditemukan di dalam rumah kontrakannya, jasad Kiki menggantung di plafon.
Lehernya terikat kabel putih yang masih terdapat stop kontaknya.
Kondisinya sudah mulai membusuk dan warnanya kehitaman.
Rachim memastikan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Kiki.
"Setelah dilakukan identifikasi sementara, mayat sudah membusuk dan terlihat belum ditemukan adanya tanda-tanda aniaya," ujarnya.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Kiki datang ke Cipadu dari kampungnya, untuk bekerja di usaha konveksi kakak iparnya.
Namun apa daya, situasi pandemi Covid-19 membuat usaha konveksi mandek, dan produksi lumpuh.
Mengganggur karena Covid-19
Seorang pemuda ditemukan tewas membusuk gantung diri di kontrakan Jalan Taman Asri, RT 6 RW 8, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang, Sabtu (16/5/2020) malam.
Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, mengatakan, pria pemuda tersebut bernama Kiki Permadi (20) asal Pariaman, Sumatera Barat.
Bagian leher terlilit kabel listrik berwarna putih dan masih terdapat stop kontaknya.
Rachim memastikan belum ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Kiki.
"Korban tergantung di atas plafon dengan menggunakan kabel yang terikat lehernya," ujar Rachim saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Minggu (17/5/2020).
Kiki datang ke Cipadu untuk bekerja di usaha konveksi milik kakak sepupunya.
Namun apa daya, situasi pandemi Covid-19 membuat usaha konveksi mandek, dan produksi lumpuh.
Kiki pun menganggur, usaha merantau tak membuahkan hasil.
"Kejadian berawal pada saat korban datang dari Padang ke Jakarta untuk bekerja di konveksi milik saudaranya, kemudian karena konveksi tidak berjalan akibat situasi pandemi akhirnya kontrakan untuk tempat menjahit tidak beroperasi dan sepi."
"Lalu pada hari Sabtu tanggal 16 Mei 2020 ketika sehabis salat tarawih warga mencium bau anyir dari dalam kontrakan tersebut," paparnya.
• 60 Lansia di Kebayoran Baru Jakarta Selatan Akan Terima Pencairan KLJ
• Satpol PP DKI Jakarta Bakal Tindak Tegas Pedagang di Pasar Jiung Kemayoran
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.