Warga Cipayung Korban Prank Pemotor

Bayi dalam Kardus Prank Terowongan Ceger Diduga Korban Aborsi

Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan dugaan didasari kondisi mayat dan bau pekat obat dari jasad saat ditemukan

Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Terowongan Ceger tempat pelaku prank menyerahkan kardus berisi mayat bayi di Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (16/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Mayat bayi laki-laki dalam kardus yang jadi 'bahan' prank dua pelaku di Terowongan Ceger, Kelurahan Ceger diduga korban aborsi.

Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan dugaan didasari kondisi mayat dan bau pekat obat dari jasad saat ditemukan.

"Diduga korban aborsi dan lahir prematur. Hasil pemeriksaan awal usia bayinya lima sampai enam bulan," kata Steven di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (18/5/2020).

Dugaan prematur didasari kondisi jasad yang secara fisik lebih mungil dibanding bayi lahir di usia kandungan normal 37 minggu.

Namun Steven menuturkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati yang menangani.

Mayat Bayi Kardus yang Dijadikan Prank di Terowongan Ceger Jakarta Timur Masih Miliki Ari-ari

"Untuk pastinya dan sebab kematian bayi tersebut kita masih menunggu hasil pemeriksaan dokter RS Polri Kramat Jati," ujarnya.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti membenarkan fisik bayi tersebut lebih mungil.

Pun dia tak membeberkan kondisi dan kemungkinan bayi tersebut merupakan korban aborsi orang tua yang tega melakukan.

"Ya, kecil (kondisi bayinya). Memang (lahirnya) prematur," tutur Hastry.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved