Antisipasi Virus Corona di DKI

Pulang ke Rumah, Ketua RW di Tambora yang Mantan Pasien Covid-19 Kaget Wilayahnya Jadi Sorotan

Sambil meneteskan air mata, O (79) menceritakan pengalamannya yang pernah dinyatakan Covid-19.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
O, Ketua RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat menceritakan pengalamannya usai sembuh dari Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Sambil meneteskan air mata, O (79) menceritakan pengalamannya yang pernah dinyatakan Covid-19.

Dikatakannya, yang membuatnya terpukul bukan karena ia dinyatakan terjangkit penyakit itu.

Melainkan karena pemberitaan yang terjadi selama dia menjalani isolasi di rumah sakit.

"Pas sehari saya mau pulang ternyata dikasih tahu kalau rumah saya ramai, ada polisi, wartawan dan sebagainya. Nah itu saya sedih kok malah begini," kata O, ditemui di rumahnya di RW 07, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (19/5/2020).

Wali Kota Bekasi Larang Mudik Lokal, Warga di Zona Hijau Balik ke Rumah Masing-masing Usai Salat Id

O sedih lantaran apa yang beredar di media berbeda dengan apa yang dialaminya.

Terutama terkait informasi yang mengatakan bahwa dia ngeyel hingga akhirnya dievakuasi paksa oleh jajaran tiga pilar untuk jalani isolasi di rumah sakit.

"Padahal saya ini enggak seperti informasi yang beredar itu," kata O.

Cucu O, Vivin (29) mengatakan, pihak keluarga memang tak memberitahu soal kekisruhan di wilayah tempat tinggalnya selama O berada di rumah sakit.

"Kita emang enggak kasih tahu karena takut ganggu psikis dia, takut jadi malah stres," kata Vivin.

8.400 Karyawan Bandara Soekarno-Hatta Terdampak Covid-19 Dapat Bantuan Hasil Patungan

Vivin mengatakan, akibat kekisruhan di wilayahnya, warga setempat merasa dikucilkan oleh pihak lain.

"Warga sini juga minta nama baik wilayah sini dipulihkan karena merasa dipojokan," kata dia.

O adalah Ketua RW 07 Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat yang sempat terjangkit Covid-19

Bersama istrinya, A (74), lansia itu diduga terinfeksi dari anaknya yang lebih dulu terpapar Covid-19.

Positifnya O sempat membuat geger lantaran tetap keluyuran hingga Salat berjamaah di Musala setelah dinyatakan positif Covid-19.

Berdasarkan informasi, ia pun terpaksa dievakuasi ke rumah sakit setelah kediamannya didatangi jajaran tiga pilar Kecamatan Tambora.

Namun, pihak keluarga O membantah hal tersebut.

Marini (50) anak O, mengatakan bahwa O dan istrinya dievakuasi sendiri oleh pihak keluarga ke Puskesmas Tambora, pada Minggu (10/5/2020).

Relawan Pengawas Salat Idulfitri Berjamaah Kota Bakal Ditempatkan di Tiap-tiap Masjid

"Hari Minggu kita bawa sendiri, bukan tim medis. Tim medis enggak kesini, Jadi tanpa bantuan dari puskesmas," tegas Marini.

Dikatakan Marini, pihak keluarga memang sempat meminta pihak Puskesmas Tambora untuk evakuasi kedua orangtuanya.

Hal tersebut setelah O tetap Salat di Musala kendati telah dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (8/5/2020).

Namun dengan alasan di luar jam kerja, pihak puskesmas tak bisa mengevakuasi O pada akhir pekan.

"Saya inisiatif telpon dokter puskesmas untuk bawa abah ke rumah sakit, kan abah sudah tua, sudah pelupa. Kadang kan kaya anak kecil lagi dilarang malah enggak didengerin. Tapi katanya (orang puskesmas) alasannya mana Sabtu besok libur lagi," ujar Marini.

Mendengar jawaban pihak puskesmas yang menyebut tak bisa evakuasi pasien di hari libur membuat pihak keluarga inisiatif evakuasi sendiri O dan istrinya ke Puskesmas.

"Makanya saya heran kok bisa begitu ya. Katanya yang positif itu membahyakan, harusnya kan enggak usah nunggu libur," kata Marini

Kini, usai sepekan jalani isolasi di Rumah Sakit Tarakan, O dan sang istri A (74) telah dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil dua swab test.

Keduanya pun telah kembali pulang ke rumahnya.

Akan tetapi, saat ini ada 9 warga RW 07 positif Covid-19 berdasarkan swab test yang digelar masal di wilayah padat penduduk itu dan puluhan warga lainnya berstatus orang dalam pemantauan (ODP).

Mereka adalah orang yang pernah kontak fisik dengan O.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved